Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korbannya Masih Hidup, Guru Ini Dibebaskan Setelah 21 Tahun Dipenjara

Kompas.com - 26/07/2021, 18:28 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber The Sun

KOMPAS.com - Seorang guru di Meksiko dibebaskan setelah 21 tahun di penjara atas kasus pembunuhan, karena orang yang disangka mati ditemukan hidup dan sehat di suatu tempat di AS.

Manuel Valdovinos, seorang guru di kota Texcoco, Meksiko pada 2000, ditangkap dan diduga mengaku membunuh Manuel Martínez Elizalde.

Valdovinos dijatuhi hukuman 41 tahun di balik jeruji besi dan akhirnya dibebaskan pada beberapa pekan lalu, ketika orang yang diduga korban pembunuhannya ditemukan hidup-hidup di AS.

Baca juga: 22 Napi Tewas dalam Kerusuhan di Penjara, Ekuador Umumkan Kondisi Darurat

Melansir The Sun pada Kamis (22/7/2021), Valdovinos selalu mempertahankan ketidakbersalahannya dan mengklaim polisi memukuli dan menyiksanya untuk mengakui sesuatu yang tidak pernah dia lakukan.

Menurut satu laporan lokal, polisi membawa Valdovinos ke sebuah gudang dan menggantungnya "dengan rantai, memukulinya dan menyetrumnya, kemudian mereka memasukkannya ke dalam toples berisi air es agar serangan itu tidak diketahui".

Kemudian pada 2006, pengadilan Meksiko membuang bukti DNA yang mengungkapkan bahwa tubuh yang digunakan untuk menghukum Valdovinos bukanlah milik Elizalde.

Baca juga: Penjara dan Eksekusi Mati, Hukuman bagi Warga Korut yang Suka K-Pop

Dalam sebuah surat kepada presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador, yang memberi lampu hijau pembebasannya, Valdovinos mengatakan, "Hari ini saya dapat memberitahu Anda, setelah menjadi korban penyiksaan, penahanan sewenang-wenang, pemalsuan kejahatan."

"Saya meminta Anda...untuk memberantas korupsi di dalam pengadilan, di dalam Cabang Yudisial, mudah-mudahan dapat diperluas terutama ke negara bagian Meksiko, karena Manuel Martínez Elizalde masih hidup dan saya adalah korban dari semua itu dan saya dapat memverifikasinya," ungkap Valdovinos.

Guru musik yang rendah hati itu mengatakan dia telah melihat banyak orang "yang kebebasannya diambil tanpa dukungan hukum" selama berada di balik jeruji besi.

Pedro Cesar Carrizales, seorang politisi di parlemen Meksiko, dan aktivis Bryan LeBaron, berhasil melakukan mogok makan di luar kediaman Presiden di Mexico City untuk membebaskan Valdovinos.

Baca juga: Pakai Bahasa Gaul Korea Selatan di Korea Utara Kini Bisa Dihukum Penjara hingga Eksekusi

Carrizales mengatakan cerita Valdovinos mengilhaminya "untuk menjadi pejuang sosial, karena ada banyak yang berjuang melawan penyiksaan dan banyak lagi yang terpisah dari keluarga mereka".

Dia menambahkan, "Keadilan tidak dilakukan untuk orang miskin, saya merasa terinspirasi karena (Valdovinos), selain memiliki kebencian terhadap sistem, ia membantu di dalam dan mengajari mereka (narapidana) musik. Kami tidak hanya akan berjuang untuknya...(kami akan) mencari keadilan."

Setelah meninjau kasus tersebut, sebuah komite yudisial memerintahkan pembebasan segera Valdovinos, saat keluarganya menunggu di gerbang penjara Almoloya de Juarez.

Valdovinos berkata, "Jika mereka tidak memberikan tekanan dengan mogok makan, saya tidak akan berdiri di sini hari ini."

Baca juga: 14 Juli dalam Sejarah: Penyerangan Penjara Bastille Picu Revolusi Perancis

Valdovinos mengatakan pihak berwenang Meksiko juga masih belum meminta maaf atas kegagalan besar-besaran dalam aspek hukum keadilan yang ia alami.

Menurut laporan, selama 21 tahun di balik jeruji besi, Valdovinos kehilangan seorang anak dan beberapa orang yang dicintai, dan pada satu titik ia "berharap mereka akan membiarkan saya mati saja".

Meski telah terbebas dari penjara, ia berpikir bahwa catatan kriminal akan mnyulitkannya untuk mencari pekerjaan.

Tidak jelas apakah tim hukumnya berencana untuk mencari kompensasi atas hukuman penjara yang salah.

Baca juga: Bunuh dan Buang Mayat Pacarnya, Petarung Muay Thai Ini Dihajar di Penjara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Global
[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

Global
Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Global
Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Global
Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Global
Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Global
Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Global
Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Global
Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Global
Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com