NEW DELHI, KOMPAS.com - Gelombang Covid-19 di India yang terjadi sekitar Mei, ternyata ada dampak panjang bagi sejumlah kaluarga penyintas, yaitu utang.
Pada Mei, kasus baru Covid-19 di India memecahkan rekor global hingga mencapai 400.000 per hari.
Saurav (24 tahun), adalah salah satu pasien Covid-19 yang harus menggunakan ventilator saat itu, yang kini dalam pemulihan.
Ayah Saurav, Anil Sharma mengunjungi putranya di rumah sakit swasta di barat laut New Delhi setiap hari selama lebih dari 2 bulan.
Baca juga: Dokter Malaysia Mogok, Parlemen Akhirnya Aktif Usai Tujuh Bulan Vakum Ditengah Lonjakan Covid-19
Ia sedih melihat Saurav menggunakan tabung oksigen yang mengalir ke tenggorokannya.
"Saya harus tetap kuat ketika saya bersamanya, tetapi segera setelah itu, saya akan hancur begitu saya meninggalkan ruangan," kata Sharma, seperti yang dilansir dari ABC News pada Senin (26/7/2021).
Saurav sudah berada di rumah sekarang, tetapi penyintas Covid-19 itu masih lemah dan dalam pemulihan. Namun, keluarga itu dibayangi oleh segunung utang yang menumpuk saat ia terinfeksi Covid-19.
Sebagian besar orang India tidak memiliki asuransi kesehatan dan biaya untuk perawatan Covid-19, sehingga membuat mereka tenggelam dalam utang.
Sharma menghabiskan tabungannya untuk membayar ambulans, tes Covid-19, obat-obatan, dan tempat tidur ICU. Kemudian, dia mengambil pinjaman bank.
Ketika biaya kesehatan meningkat, ia meminjam dari teman dan kerabat. Kemudian, dia menoleh ke orang asing, memohon bantuan online di Ketto, situs crowdfunding India.
Baca juga: China Laporkan 76 Kasus Baru Covid-19, Tertinggi sejak Januari
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.