RIYADH, KOMPAS.com - Bushra Shah (35 tahun) adalah wanita yang menjadi salah satu dari 60.000 jemaah yang dapat menunaikan ibadah haji pada Juli tahun ini di tengah pandemi Covid-19.
Shah mengungkapkan kebahagiaannya dapat menjalankan haji yang telah diimpikannya sejak kecil seorang diri.
Ia berangkat seorang diri karena kuota yang terbatas yang ditetapkan oleh otoritas haji Arab Saudi di tengah pandemi Covid-19.
Baca juga: Haji 2021: Jemaah Terpilih Merasa Beruntung Bisa Ibadah Kala Pandemi
Selain itu, berkat aturan "wali" laki-laki atau mehrem, yang telah dihapus di sana.
Kementerian haji secara resmi mengizinkan perempuan dari segala usia untuk melakukan ziarah tanpa "mehrem", dengan syarat mereka pergi dalam kelompok.
Keputusan itu merupakan bagian dari reformasi sosial yang digulirkan oleh pemimpin de facto Putra Mahkota Mohammed bin Salman, yang berusaha menghilangkan citra keras kerajaan dan membuka ekonomi agar tidak bergantung pada minyak.
"Ini seperti mimpi yang menjadi kenyataan. Impian masa kecil saya adalah naik haji," kata Shah kepada AFP, sebelum berangkat dari rumahnya di Jeddah, kota pelabuhan utama di barat Arab Saudi.
Baca juga: 22 Orang Tertangkap Basah Langgar Aturan Haji 2021, Didenda Rp 38 Juta
Haji yang merupakan salah satu dari 5 rukun Islam adalah suatu kewajiban bagi Muslim yang mampu, untuk melakukannya setidaknya sekali seumur hidup mereka.
Bagi ibu muda seperti Shah, melakukan ibadah haji bersama suami dan anaknya akan membuatnya sulit "berkonsentrasi sepenuhnya dalam beribadah".
Shah adalah salah satu dari 60.000 jemaah yang dipilih untuk menjadi peserta haji 2021, yang telah dikurangi secara drastis selama 2 tahun berturut-turut karena pandemi Covid-19.
Pada tahun ini, hanya warga negara dan penduduk Arab Saudi yang diizinkan untuk naik haji dan 40 persen di antaranya adalah perempuan.
Baca juga: Haji 2021 Dimulai, Protokol Kesehatan Ketat Diterapkan Lagi
"Banyak wanita juga akan ikut bersama saya. Saya sangat bangga bahwa kami sekarang mandiri dan tidak membutuhkan wali," kata Shah.
Suaminya, Ali Murtada, mengatakan dia "sangat mendorong" istrinya untuk melakukan perjalanan sendiri, setelah keputusan pemerintah untuk melarang anak-anak berpartisipasi dalam haji tahun ini.
Suaminya akan tinggal di Jeddah untuk menjaga anak mereka.
"Kami memutuskan bahwa salah satu dari kami harus pergi. Mungkin dia akan hamil tahun depan atau mungkin anak-anak masih tidak diizinkan untuk berpartisipasi," kata pria berusia 38 tahun itu.