Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serangan Roket Jatuh Dekat Istana Presiden Afghanistan Saat Shalat Idul Adha

Kompas.com - 20/07/2021, 16:12 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Al Jazeera

KABUL, KOMPAS.com - Serangan roket menghantam dekat istana kepresidenan Afghanistan saat pelaksanaan Shalat Idul Adha.

Reuters yang mengutip media lokal memberitakan, tidak ada korban jiwa dalam serangan itu, pun belum diketahui siapa dalangnya.

Tayangan televisi setempat menunjukkan, Presiden Ashraf Ghani tetap melanjutkan shalat meski ledakan beberapa kali terdengar.

Baca juga: Barat Satukan Suara Desak Taliban Akhiri Serangan Kejam di Afghanistan

Roket yang ditembakkan pukul 08.00 waktu setempat itu terdengar di seantero Zona Hijau, yang menampung sejumlah kedutaan dan kantor pemerintahan.

Seolah tak memedulikan serangan roket tersebut, Ghani kemudian memberikan pidato Idul Adha dari podium.

Juru bicara kementerian dalam negeri Mirwais Stanekzai menyatakan, tiga roket mendarat di ibu kota Kabul.

"Hari ini, musuh Afghanistan meluncurkan roket yang mendarat di sejumlah tempat di Kabul," kata dia.

Dilansir Al Jazeera, Stanekzai menerangkan ketiganya mendarat di lokasi berbeda dan tengah diinvestigasi pasukan keamanan.

Sebelumnya, roket selalu ditujukan ke istana kepresidenan Afghanistan, dengan percobaan terakhir terjadi pada Desember 2020.

Baca juga: Tentara AS Tinggalkan Ribuan Kendaraan Tanpa Kunci di Pangkalan Bagram Afghanistan

Serangan ini juga terjadi saat kelompok Taliban tengah melancarkan serangan dan menguasai ratusan distrik.

Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, pemberontak tidak menawarkan gencatan senjata untuk masa Idul Adha.

Pada Senin (19/7/2021), 15 misi diplomatik dan NATO mendesak Taliban supaya menangguhkan serangan.

Baca juga: Komunitas Internasional Desak Taliban Hentikan Serangan di Afghanistan

Desakan ini terjadi beberapa jam setelah Taliban dan pemerintah Afghanistan gagal mencapai gencatan senjata dalam negosiasi di Doha.

Pernyataan gabungan itu menuding pemberontak menyalahi komitmen mereka yang mendukung adanya solusi politik.

Kampanye militer itu menghasilkan korban jiwa, selain penjarahan, penghancuran bangunan, dan membuat banyak warga mengungsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rusia Jatuhkan 17 Drone Ukraina di Wilayah Barat

Rusia Jatuhkan 17 Drone Ukraina di Wilayah Barat

Global
Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Global
Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Global
Respons Cepat Emirates Airlines Tangani Kekhawatiran Penumpang Anak Tuai Pujian

Respons Cepat Emirates Airlines Tangani Kekhawatiran Penumpang Anak Tuai Pujian

Global
Anak Mahathir Bantah Diselidiki terkait Korupsi di Malaysia

Anak Mahathir Bantah Diselidiki terkait Korupsi di Malaysia

Global
Dramatis, Pilot Melamar Pramugari dalam Penerbangan Polandia

Dramatis, Pilot Melamar Pramugari dalam Penerbangan Polandia

Global
Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Global
Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Global
Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Global
 Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Global
Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Global
Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Global
Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Global
[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit 'Otak Cinta'

[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit "Otak Cinta"

Global
Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com