Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepolisian Filipina Hapus Syarat Berat Badan untuk Promosi Jabatan Saat Pembatasan Covid-19

Kompas.com - 13/07/2021, 21:19 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber AFP

MANILA, KOMPAS.com - Kepolisian Filipina mencabut sementara aturan berat badan sebagai syarat untuk mendapatkan promosi jabatan di tengah pembatasan Covid-19.

Berat badan telah menjadi masalah besar di antara polisi di negara Asia Tenggara itu selama bertahun-tahun.

Studi pada 2019 menunjukkan hampir 35 persen personel kelebihan berat badan dan hampir 10 persen obesitas, menurut dokumen resmi yang dirilis pada Selasa (13/7/2021).

Baca juga: Sebulan Habis Rp 11 Juta Beli Makan Delivery, Berat Badan Pria Ini Tambah 100 Kg

Aturan berat badan diperkenalkan pada awal pandemi Covid-19 oleh mantan kepala polisi Debold Sinas, melalui usaha diet dan olahraga, seperti yang dilansir dari AFP pada Selasa (13/7/2021).

Ia mewajibkan 220.000 anggota kepolisian untuk berolahraga setiap hari dan melaporkan indeks massa tubuh (BMI) setiap bulannya.

Baca juga: Kim Jong Un Diminta Bawahannya Turunkan Berat Badan karena Sesak Napas

Kepala personel Mayor Jenderal Rolando Hinanay mengatakan, petugas yang ingin naik pangkat harus memenuhi standar BMI, jika tidak memenuhi syarat akan diblokir.

Dalam sebuah memo kepada bosnya yang baru diangkat, kepala polisi Jenderal Guillermo Eleazar, Hinanay menyerukan agar menangguhkan aturan berat badan.

Alasannya, pembatasan Covid-19 membuat petugas kesulitan berolahraga dan menurunkan berat badan.

Baca juga: Korea Utara Akui Berat Badan Kim Jong Un Turun

“Akibatnya, banyak personel yang didiskualifikasi untuk promosi,” kata Hinanay.

Eleazar mengkonfirmasi kepada wartawan pada Selasa (13/7/2021) bahwa dia telah menyetujui permintaan tersebut.

Petugas seharusnya memiliki BMI antara 18,5 dan 27, tergantung pada usia mereka, untuk memenuhi syarat jabatan.

Baca juga: UNIK GLOBAL: Temuan Berlian Terbesar Ketiga Dunia | Kisah Sukses Turunkan Berat Badan 80 Kg dalam Setahun

Umumnya BMI antara 18,5 dan 24,9, yang dianggap sebagai "berat badan yang sehat".

Sebuah petisi yang diajukan oleh sejumlah polisi yang tidak puas berpendapat bahwa kebijakan itu "merugikan" dan "suatu bentuk diskriminasi terhadap personel yang berada di atas BMI normal".

Di masa lalu, petugas telah dikirim ke kamp pelatihan atau ditugaskan ke pos yang kurang diinginkan untuk mempermalukan mereka agar menurunkan berat badan.

Baca juga: Berat Badan Turun dari 156 Kg ke 75 Kg dalam Setahun, Pria Ini Beberkan Kisahnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah Sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah Sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Lebih dari 2.000 Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Lebih dari 2.000 Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Global
Pelapor Kasus Pelanggaran Boeing 737 Meninggal Mendadak

Pelapor Kasus Pelanggaran Boeing 737 Meninggal Mendadak

Global
[POPULER GLOBAL] Ratusan Ribu Ikan di Vietnam Mati Kekurangan Air | Hamas Minta Gencatan Senjata Permanen

[POPULER GLOBAL] Ratusan Ribu Ikan di Vietnam Mati Kekurangan Air | Hamas Minta Gencatan Senjata Permanen

Global
Polisi Tangkapi Para Demonstran Pro-Palestina di UCLA

Polisi Tangkapi Para Demonstran Pro-Palestina di UCLA

Global
Gelombang Panas Akibatkan Kematian Massal Ikan di Vietnam

Gelombang Panas Akibatkan Kematian Massal Ikan di Vietnam

Global
Kolombia Putuskan Hubungan dengan Israel Terkait Genosida Palestina

Kolombia Putuskan Hubungan dengan Israel Terkait Genosida Palestina

Global
Tol di China Tenggara Ambruk, 48 Orang Tewas

Tol di China Tenggara Ambruk, 48 Orang Tewas

Global
Seperti Apa Kemampuan Fujian, Kapal Induk Baru China?

Seperti Apa Kemampuan Fujian, Kapal Induk Baru China?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com