Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Anak Main Game Larut Malam, China Ciptakan Teknologi Pengenal Wajah

Kompas.com - 11/07/2021, 09:35 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

BEIJING, KOMPAS.com - Pemerintah China disebut mengembangkan teknologi pengenal wajah untuk mencegah anak-anak bermain game hingga larut malam.

Pada 2018, Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan kecanduan game sebagai kondisi kesehatan mental.

Dalam revisi ke-11 Klasifikasi Penyakit Internasional (IDC-11), WHO mendefinisikan gangguan itu sebagai berikut:

Baca juga: Telusuri Konten Ikon Mirip Kabah di Video Game Fortnite, Kemenkominfo Gandeng Polisi

  • Gangguan pengendalian atas game.
  • Peningkatan prioritas untuk bermain video game dibanding aktivitas lainnya.
  • Lebih mengutamakan game daripada minta maupun kegiatan harian lainnya.
  • Eskalasi bermain yang berkelanjutan meski sudah menunjukkan konsekuensi negatif.

Karena itu seperti dikutip BBC, pada 2019 China merespons dengan mendirikan regulator video game.

Beijing menanggapi adanya kekhawatiran akan adanya rabun jauh dan dampak negatif lainnya pada anak-anak.

"Negeri Panda" pun menerapkan aturan bagi anak di bawah umur, dengan melarang mereka bermain dari jam 10 malam sampai 8 pagi.

Namun, banyak anak yang mengakali regulasi tersebut dengan mendaftarkan akun game sebagai orang dewasa.

Karena itu dilansir World of Buzz Sabtu (10/7/2021), raksasa teknologi Tencent mulai mengembangkan teknologi pengenal wajah.

Baca juga: Kemenkominfo Akan Kaji Adanya Ikon Mirip Kabah dalam Konten Video Game Fortnite

Tencent merupakan pengembang sejumlah permainan daring populer seperti PUBG Mobile, Arena of Valor, hingga Call of Duty Mobile.

Pekan lalu, Tencent memperkenalkan sistem yang bisa memverifikasi wajah seseorang saat bermain di aturan jam malam.

Diberitakan Channel News Asia, Tencent menyebut temuan mereka bisa "menjauhkan anak dari ponsel dan memaksa mereka tidur".

Melalui fitur tersebut, permainan bakal terblokir seluruhnya jika si pemain diketahui di bawah umur.

Baca juga: Kucing Schrodinger Masuk ke Video Game

Tencent juga memasukkan teknologi pengenal wajah jika ada yang berniat mengubah setelah pada ponsel.

Perusahaan tersebut berusaha mengatasi jika ada anak yang mencuri ponsel orangtuanya demi mengubah setelan "parental control".

Tencent menjelaskan, pengembangan mereka akan diujicobakan dalam permainan seperti Honor Kings, yang saat ini dimainkan 100 juta pengguna setiap harinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Global
[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

Global
Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Global
Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Global
Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Global
Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Global
Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Global
Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com