Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cegah Anak Main Game Larut Malam, China Ciptakan Teknologi Pengenal Wajah

Pada 2018, Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan kecanduan game sebagai kondisi kesehatan mental.

Dalam revisi ke-11 Klasifikasi Penyakit Internasional (IDC-11), WHO mendefinisikan gangguan itu sebagai berikut:

  • Gangguan pengendalian atas game.
  • Peningkatan prioritas untuk bermain video game dibanding aktivitas lainnya.
  • Lebih mengutamakan game daripada minta maupun kegiatan harian lainnya.
  • Eskalasi bermain yang berkelanjutan meski sudah menunjukkan konsekuensi negatif.

Karena itu seperti dikutip BBC, pada 2019 China merespons dengan mendirikan regulator video game.

Beijing menanggapi adanya kekhawatiran akan adanya rabun jauh dan dampak negatif lainnya pada anak-anak.

"Negeri Panda" pun menerapkan aturan bagi anak di bawah umur, dengan melarang mereka bermain dari jam 10 malam sampai 8 pagi.

Namun, banyak anak yang mengakali regulasi tersebut dengan mendaftarkan akun game sebagai orang dewasa.

Karena itu dilansir World of Buzz Sabtu (10/7/2021), raksasa teknologi Tencent mulai mengembangkan teknologi pengenal wajah.

Tencent merupakan pengembang sejumlah permainan daring populer seperti PUBG Mobile, Arena of Valor, hingga Call of Duty Mobile.

Pekan lalu, Tencent memperkenalkan sistem yang bisa memverifikasi wajah seseorang saat bermain di aturan jam malam.

Diberitakan Channel News Asia, Tencent menyebut temuan mereka bisa "menjauhkan anak dari ponsel dan memaksa mereka tidur".

Melalui fitur tersebut, permainan bakal terblokir seluruhnya jika si pemain diketahui di bawah umur.

Tencent juga memasukkan teknologi pengenal wajah jika ada yang berniat mengubah setelah pada ponsel.

Perusahaan tersebut berusaha mengatasi jika ada anak yang mencuri ponsel orangtuanya demi mengubah setelan "parental control".

Tencent menjelaskan, pengembangan mereka akan diujicobakan dalam permainan seperti Honor Kings, yang saat ini dimainkan 100 juta pengguna setiap harinya.

https://www.kompas.com/global/read/2021/07/11/093505370/cegah-anak-main-game-larut-malam-china-ciptakan-teknologi-pengenal-wajah

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke