Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

12 Menteri India Ramai-ramai Mundur Imbas Lonjakan Covid-19

Kompas.com - 08/07/2021, 08:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP

NEW DELHI, KOMPAS.com – Sebanyak 12 menteri di India mengundurkan diri pada Rabu (7/7/2021) setelah negara tersebut digulung gelombang kedua Covid-19.

Pengunduran diri tersebut merupakan bagian dari perombakan besar-besaran oleh Perdana Menteri India Narendra Modi menjelang pemilu di tujuh negara bagian pada 2022.

Menteri Kesehatan Harsh Vardhan termasuk di antara 12 menteri yang mengundurkan diri. Dia mendapat kritik paling keras selama lonjakan kasus Covid-19 di India pada April hingga Mei.

Baca juga: Sebut Urin dan Kotoran Sapi Tak Bisa Sembuhkan Covid-19, 2 Pria India Malah Dipenjara

Kala itu, kasus harian Covid-19 mencapai ratusan ribu dan layanan kesehatan berada di bawah tekanan berat di banyak daerah sebagaimana dilansir AFP.

Sebelum digulung tsunami Covid-19, Modi telah menyatakan kemenangannya melawan virus corona pada Januari karena kasus harian melandai.

Setelah itu, pemerintah India mengizinkan festival keagamaan dan pertemuan politik yang mengumpulkan banyak orang pada Januari, Februari, dan Maret.

Baca juga: Dalai Lama: Pemimpin Spiritual Tibet yang Diasingkan ke India

Akibatnya, “Negeri Anak Benua” menanggung konsekuensinya yakni menghadapi gelombang kasus harian yang tak terbendung mulai April.

Korban tewas yang dilaporkan India sebanyak160.000 pada akhir Maret melonjak menjadi lebih dari 400.000 saat ini, tertinggi ketiga di dunia.

Banyak ahli menduga, karena penghitungan yang kurang tepat dan pencatatan penyebab kematian yang salah, jumlah kematian sebenarnya bisa beberapa kali lipat lebih tinggi.

Baca juga: 2.500 Orang di India Jadi Korban Vaksin Covid-19 Palsu

Pemilu

Ravi Shankar Prasad, menteri hukum dan kehakiman dan teknologi informasi, juga mengundurkan diri.

Menteri lain yang mengundurkan termasuk Prakash Javadekar, menteri lingkungan hidup, hutan dan perubahan iklim.

Ramesh Pokhriyal Nishank, menteri pendidikan, juga mundur dari kabinet Modi.

Prasad merupakan sekutu dekat Modi. Tapi bagaimanapun, dia kemungkinan tetap diberi peran penting dalam Partai Bharatiya Janata (BJP) menjelang pemilu negara bagian.

Baca juga: Remaja di India Tewas Diterkam Buaya saat Mandikan Kerbau

Pada 2022, sebanyak tujuh negara bagian India akan menggelar pemilu. Enam di antara tujuh negara bagian itu saat ini dikuasai oleh BJP.

Awal tahun ini, BJP mengalami kemunduran besar ketika gagal merebut kekuasaan dalam pemilu di negara bagian Bengal Barat yang penting.

Beberapa komentator, mengatakan kekalahan BJP d Bengal Barat adalah cerminan dari jatuhnya popularitas Modi karena penanganannya terhadap pandemi.

Namun BJP, masih mempertahankan kemenangannya di negara bagian Assam dalam pemilu.

Baca juga: Perampok Curi Kotoran Sapi di India, Perburuan Besar-besaran Dilancarkan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com