Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Hidup Billy Cosby: Tukang Semir Sepatu yang Tenar Jadi Komedian, tapi Hancur oleh Kasus Pelecehan Seksual

Kompas.com - 02/07/2021, 19:42 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Editor

KOMPAS.com - Bill Cosby pernah dikenal jutaan orang sebagai "America's Dad", tetapi reputasi komedian itu hancur ketika dia dijatuhi hukuman 3 hingga 10 tahun penjara setelah dinyatakan bersalah melakukan penyerangan seksual.

Putusan itu kini dibatalkan, dan pria berusia 83 tahun itu bebas dari penjara setelah menjalani 2 tahun hukuman.

Perannya sebagai Dr Cliff Huxtable yang baik hati dan selalu mengenakan sweter dalam serial komedi situasi terkenal era 1980-an, The Cosby Show, membuatnya menjadi tokoh masyarakat di AS.

Baca juga: Salahkan Baju Minim sebagai Penyebab Pelecehan Seksual Perempuan, PM Pakistan Dikecam

Namun, lebih dari puluhan perempuan menuduh Cosby melakukan pelanggaran, dan salah-satu kasus berhasil dibawa ke pengadilan.

Meskipun juri gagal mencapai vonis pada Juni 2017, pengadilan ulang awalnya menghasilkan hukuman kurang dari setahun.

Namun, pada Juni 2021, Mahkamah Agung Pennsylvania menggugurkan putusan bersalah dalam kasus serangan seksual.

Mahkamah Agung memutuskan Cosby semestinya tidak dikenai dakwaan dalam kasus itu.

Bagaimana perjalanan awal Cosby hingga kejatuhannya sejauh ini?

Baca juga: Ain Husniza Siswi yang Curhat Guru Penjas Bilang Pemerkosaan Itu Sedap, Jadi Ikon Melawan Pelecehan Seksual

Bagaimana kariernya dimulai?

Lahir pada 1937 di kompleks rumah susun milik pemerintah di Philadelphia, William Henry Cosby Jr muda melakoni hidup sebagai penyemir sepatu dan bekerja di supermarket lokal untuk membantu keluarganya memenuhi kebutuhan.

Kehidupan awalnya bersinggungan dengan tragedi ketika salah satu 4 saudara laki-lakinya meninggal dan dia, sebagai anak sulung, menjadi figur ayah.

Kisah-kisah selama masa sekolah menggambarkan dirinya sebagai pelawak dan pendongeng yang gemar menghibur teman-teman sekelasnya.

Setelah lulus sekolah dia bergabung Angkatan Laut AS, kemudian melanjutkan ke universitas dan bekerja paruh waktu sebagai bartender.

Mengisi peran sebagai komedian di sebuah klub, dia membuka jalan demi ketenaran masa depannya.

Debutnya pada acara Tonight Show di saluran televisi NBC pada 1963 menghasilkan kontrak rekaman dengan Warner Brothers, dan merilis serangkaian album komedi yang memenangkan penghargaan.

Salah satu album komedinya, To Russell, My Brother, Whom I Slept With pada 1968, dia menetapkan tema yang akan mendefinisikan karya-karyanya, sosok ayah disiplin sekaligus pengasih; kakak beradik yang bisa bersekongkol bersama dalam satu menit, lalu saling ribut; dan sosok percaya diri dalam ikatan keluarga.

Dalam sampul albumnya ada catatan, "Selama di atas panggung, Cosby tidak pernah sekali pun melawak. Dia tidak bernyanyi atau menari atau melakukan trik. Yang dia lakukan hanyalah berbicara",  tetapi dia berhasil mempesona 10.000 pemirsanya.

Pada saat album dirilis, Cosby sudah menjadi bintang TV.

Baca juga: Guru di Oregon AS Bunuh Diri Setelah Jadi Tersangka Pelecehan Seksual

Batasan apa yang dilanggar Cosby sebagai aktor kulit hitam?

Pada 1965, ia menjadi aktor kulit hitam pertama yang membintangi serial drama, ketika ia berperan dalam acara pertunjukan bertema mata-mata, I Spy.

Dia memerankan Alexander Scott, mata-mata yang menyamar sebagai instruktur tenis, bersama Robert Culp, yang memerankan sebagai sesama mata-mata, Kelly Robinson.

Tayang perdana selama periode pergolakan besar terkait hubungan ras di AS, acara tu dilarang oleh beberapa stasiun di beberapa negara bagian di wilayah selatan.

Namun Cosby kemudian, meraih penghargaan Emmy sebagai aktor terbaik selama 3 kali berturut-turut untuk perannya, sebuah rekor yang masih bertahan.

Terlepas dari ketenarannya di TV, Cosby membuat keputusan sadar untuk tidak secara langsung membahas hubungan ras dalam perannya, lebih memilih tantangan yang lebih halus ketimbang status quo.

"Orang kulit putih mendengarkan akting saya, dan dia tertawa, dan dia berpikir, 'Ya, begitulah cara saya melihatnya,'" dia pernah berkata.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com