Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebuah Buku Ungkap Trump Pernah Ingin Pindahkan Warga AS yang Terinfeksi Covid-19 ke Teluk Guantanamo

Kompas.com - 22/06/2021, 09:17 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Al Jazeera

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Sebuah buku dari reporter Washington Post mengungkapkan bahwa selama menjabat Donald Trump pernah berpikir untuk mengirim orang Amerika yang terinfeksi Covid-19 ke Teluk Guantanamo.

"Bukankah kita memiliki pulau? Bagaimana dengan Guantanamo?" tanya Trump kepada staf di ruangan saat itu pada Februari 2020, menurut laporan Washington Post.

Teluk Guantanamo adalah kamp penahanan di Kuba yang digunakan AS untuk menempung mereka yang dituduh melakukan kejahatan serius, termasuk kombatan musuh dari perang asing dan mereka yang diduga berada di balik serangan 11 September.

Baca juga: WHO: Puluhan Negara Miskin Kehabisan Dosis Vaksin Covid-19

"Kami mengimpor barang," klaim buku itu tentang Trump yang berkata kepada stafnya, "Kami tidak akan mengimpor virus."

Komentar Trump itu muncul sebelum kasus Covid-19 meledak di AS, seperti yang dilansir dari Al Jazeera pada Senin (21/6/2021).

Pemerintah Trump menghadapi kritik berkelanjutan atas penanganannya terhadap pandemi Covid-19, yang telah menewaskan lebih dari 601.000 orang, menurut penghitungan Universitas Johns Hopkins.

Mayoritas kematian yang terjadi di AS karena Covid-19, yaitu sekitar 400.000 terjadi di bawah pemerintahan Trump.

Baca juga: Biden Umumkan Daftar Negara yang Dapat Vaksin Covid-19 AS, Termasuk Indonesia

Para staf Trump tercengang dengan pertanyaannya tentang Teluk Guantanamo dan menutup gagasan itu untuk kedua kalinya, menurut laporan Washington Post.

Buku yang ditulis oleh jurnalis Washington Post, Yasmeen Abutaleb dan Damian Paletta, berjudul "Nightmare Scenario: Inside the Trump Administration’s Response to the Pandemic That Changed History".

Isi buku itu berasal dari wawancara para jurnalis dengan mantan penasihat senior Trump dan pejabat kesehata, yang menceritakan banyak percakapan yang menguraikan respons pemerintahan Trump terhadap pandemi Covid-19.

"Pengujian (Covid-19) akan membunuhku!" tulis buku itu tentang Trump yang berkata kepada Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Alex Azar pada 18 Maret 2020.

Baca juga: Covid-19 Indonesia Tembus 2 Juta Kasus, Beritanya Populer di Media Asing

"Saya akan kalah dalam pemilihan karena pengujian (Covid-19)! Orang bodoh macam apa yang dimiliki pemerintah federal untuk melakukan pengujian?”

Lima hari sebelumnya, menantu Trump Jared Kushner mengambil alih strategi pengujian AS, kata buku itu.

Azar menjawab, "Eh, maksudmu Jared?"

Trump juga ingin memecat Robert Kadlec, kepala kesiapsiagaan darurat di Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan, dan seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri, atas peran mereka dalam mengizinkan 14 warga AS yang terinfeksi Covid-19 berada di atas kapal pesiar untuk kembali ke AS.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

Global
Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Global
Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Global
Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Global
Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Global
Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Global
Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Global
Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Internasional
Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Internasional
China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

Global
Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Global
Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Global
Penikaman di China oleh Seorang Pria, 8 Orang Tewas

Penikaman di China oleh Seorang Pria, 8 Orang Tewas

Global
Imbas Perang di Gaza, Otoritas Palestina Berisiko Alami Keruntuhan Keuangan

Imbas Perang di Gaza, Otoritas Palestina Berisiko Alami Keruntuhan Keuangan

Global
Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com