WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Sebuah buku dari reporter Washington Post mengungkapkan bahwa selama menjabat Donald Trump pernah berpikir untuk mengirim orang Amerika yang terinfeksi Covid-19 ke Teluk Guantanamo.
"Bukankah kita memiliki pulau? Bagaimana dengan Guantanamo?" tanya Trump kepada staf di ruangan saat itu pada Februari 2020, menurut laporan Washington Post.
Teluk Guantanamo adalah kamp penahanan di Kuba yang digunakan AS untuk menempung mereka yang dituduh melakukan kejahatan serius, termasuk kombatan musuh dari perang asing dan mereka yang diduga berada di balik serangan 11 September.
Baca juga: WHO: Puluhan Negara Miskin Kehabisan Dosis Vaksin Covid-19
"Kami mengimpor barang," klaim buku itu tentang Trump yang berkata kepada stafnya, "Kami tidak akan mengimpor virus."
Komentar Trump itu muncul sebelum kasus Covid-19 meledak di AS, seperti yang dilansir dari Al Jazeera pada Senin (21/6/2021).
Pemerintah Trump menghadapi kritik berkelanjutan atas penanganannya terhadap pandemi Covid-19, yang telah menewaskan lebih dari 601.000 orang, menurut penghitungan Universitas Johns Hopkins.
Mayoritas kematian yang terjadi di AS karena Covid-19, yaitu sekitar 400.000 terjadi di bawah pemerintahan Trump.
Baca juga: Biden Umumkan Daftar Negara yang Dapat Vaksin Covid-19 AS, Termasuk Indonesia
Para staf Trump tercengang dengan pertanyaannya tentang Teluk Guantanamo dan menutup gagasan itu untuk kedua kalinya, menurut laporan Washington Post.
Buku yang ditulis oleh jurnalis Washington Post, Yasmeen Abutaleb dan Damian Paletta, berjudul "Nightmare Scenario: Inside the Trump Administration’s Response to the Pandemic That Changed History".
Isi buku itu berasal dari wawancara para jurnalis dengan mantan penasihat senior Trump dan pejabat kesehata, yang menceritakan banyak percakapan yang menguraikan respons pemerintahan Trump terhadap pandemi Covid-19.
"Pengujian (Covid-19) akan membunuhku!" tulis buku itu tentang Trump yang berkata kepada Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Alex Azar pada 18 Maret 2020.
Baca juga: Covid-19 Indonesia Tembus 2 Juta Kasus, Beritanya Populer di Media Asing
"Saya akan kalah dalam pemilihan karena pengujian (Covid-19)! Orang bodoh macam apa yang dimiliki pemerintah federal untuk melakukan pengujian?”
Lima hari sebelumnya, menantu Trump Jared Kushner mengambil alih strategi pengujian AS, kata buku itu.
Azar menjawab, "Eh, maksudmu Jared?"
Trump juga ingin memecat Robert Kadlec, kepala kesiapsiagaan darurat di Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan, dan seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri, atas peran mereka dalam mengizinkan 14 warga AS yang terinfeksi Covid-19 berada di atas kapal pesiar untuk kembali ke AS.