Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Regulator Belum Setuju, India Sudah Pesan Jutaan Dosis Vaksin

Kompas.com - 05/06/2021, 12:20 WIB
Tito Hilmawan Reditya,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

Sumber BBC

NEW DELHI, KOMPAS.com - India dikabarkan telah memesan 300 juta dosin vaksin pada Jumat (4/6/2021), meskipun vaksin itu belum mendapat persetujuan dari regulator obat.

India, yang sedang menghadapi gelombang kedua corona yang ganas, memesan vaksin yang tidak disebutkan namanya dari perusahaan Biological E, yang juga berasal dari India.

Baca juga: Covid-19 Varian India Diduga Sudah Masuk Pulau Sebatik, WNI di Perbatasan Diminta Waspada

Dilansir BBC, saat ini, vaksin Biological E sedang dalam uji coba fase 3. India mengeklaim vaksin ini punya hasil yang menjanjikan dalam uji coba fase sebelumnya.

Dengan biaya sekitar 206 juta dollar AS, "Negeri Bollywood" nekat membeli vaksin yang bahkan belum mendapat persetujuan dan pengakuan.

Ini kemungkinan besar jadi upaya India yang sampai hari ini terus berjuang mempercepat upaya vaksinasi yang jauh tertinggal.

Baca juga: Lagi di Kota Lain India, Anjing Liar Terlihat Memakan Jenazah Setengah Terbakar Diduga Korban Covid-19

India sejauh ini sudah memberikan lebih dari 220 juta suntikan vaksin, yang berarti hanya mencakup kurang 15 persen dari 1,4 miliar penduduknya.

Meskipun di India jumlah kasus Covid-19 di sudah menurun, tapi masih ada lebih dari 100 ribu kasus dalam sehari.

Total kasus kematian pun sudah mencapai 340 ribu. Membuat upaya vaksinasi perlu ditingkatkan lagi.

Baca juga: Meski Banyak Kasus di India, Mukormikosis Tergolong Penyakit Langka

Pemerintah federal India yang dipimpin Perdana Menteri Narendra Modi, sebelumnya sempat dikritik karena tidak segera lakukan pemesanan vaksin besar-besaran, baik dari produsen India atau asing.

Di sisi lain, India saat ini sudah memberikan tiga vaksin dari tiga produsen berbeda.

Covishield diproduksi Serum Institute of India (SII), Covaxin dikembangkan perusahaan India Bharat Biotech bersama Dewan Penelitian Medis India, dan Sputnik V, yang dikembangkan Institut Gamaleya Moskow.

Baca juga: Kasus Pertama Jamur Hitam Mematikan Ditemukan di Luar India

India sudah mengimpor sekitar 350 juta dosis dari Covishield dan Covaxin antara Januari dan Mei lalu.

Regulator obat India memberikan persetujuan darurat Covaxin pada Januari, sebelum uji coba selesai.

Data tentang kemanjurannya pun juga belum dirilis.

Sementara, jutaan dosis vaksin yang dipesan India dari Biological E kemungkinan akan tersedia beberapa bulan ke depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com