Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Minta AS untuk "Ngaca" Soal Catatan HAM

Kompas.com - 05/06/2021, 06:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber AFP

BEIJING, KOMPAS.com - China pada Jumat (4/6/2021) mengatakan kepada AS untuk "ngaca" soal catatan hitam hak asasi manusianya, setelah disindir diplomat AS soal pembantaian Tiananmen 1989.

Beijing tekan AS untuk "menghadapi masalah hak asasi manusianya sendiri dengan serius", kata juru bicara kementerian luar negeri Wang Wenbin, yang dilansir dari AFP pada Jumat (4/6/2021).

Baca juga: AS Kecam Meningkatnya Penerbangan Militer China di Laut China Selatan

Respons itu datang setelah Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengatakan Washington akan "menghormati pengorbanan mereka yang terbunuh 32 tahun lalu" dan terus mendukung hak aktivis China.

Pada 4 Juni 1989, barisan tentara bergerak ke Beijing dan menembaki penduduk setempat dan mahasiswa pengunjuk rasa, yang berlangsung berminggu-minggu dengan pengunjuk rasa menuntut perubahan politik dan pengendalian korupsi.

Baca juga: Pakar AS Minta China Segera Rilis Catatan Medis Peneliti Wuhan

Ratusan orang tewas dalam tindakan keras aparat keamanan, yang diperkirakan mencapai lebih dari 1.000 orang.

Masyarakat China yang lebih muda kini tidak memiliki ingatan langsung tentang pembantaian Tiananmen, di mana pemerintah berusaha keras untuk mencegah peringatan dan menahan para aktivis.

Pengguna media sosial di platform WeChat dan Weibo dilarang mengunggah emoji lilin pada Jumat (4/6/2021). Sementara pencarian untuk "64", tanggal peristiwa terjadi, secara rutin diblokir di Weibo.

Baca juga: Tesla Tarik Ribuan Mobil di AS dan China, Diduga Masalah Keamanan

Penyalaan lilin besar-besaran telah diadakan selama 3 dekade terakhir di Hong Kong yang semi-otonom, tetapi telah berlaku tahun ini polisi untuk membasmi segala upaya untuk memperingati peristiwa secara massal.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin pada Jumat (4/6/2021) mengatakan AS perlu bertanggung jawab atas berbagai pelanggaran, dari minoritas hingga perlakuannya terhadap migran.

"Mengingat kesalahannya yang tak terbantahkan tentang hak asasi manusia, apa yang membuat Amerika Serikat memenuhi syarat untuk menceramahi orang lain?" kata Wang.

Baca juga: Xi Jinping Ingin China Perbaiki Citra dan “Bersahabat” dengan Dunia, tetapi...

Partai Komunis China yang berkuasa membuat pengakuan langka atas pembantaian Tiananmen dalam peringatan 30 tahun pada 2019, dengan tabloid Global Times yang dikelola pemerintah menyebut penanganan Tiananmen dan akibatnya sebagai "kesuksesan politik".

Namun, para kritikus mengatakan Beijing tahun ini telah mencapai tingkat baru dalam menghapus sejarah yang bermasalah dengan melarang peringatan di Hong Kong.

"Pemuda di China akan mendapatkan pendidikan dan pencerahan dari sejarah...dan terus teguh mengikuti jalan sosialisme dengan karakteristik China," kata Wang.

Baca juga: Pria Asal China Jadi Orang Buta Pertama di Asia yang Berhasil Mendaki Gunung Everest

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com