Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Celana Panjangnya Dianggap Terlalu Ketat, Politisi Ini Diusir dari Parlemen

Kompas.com - 04/06/2021, 19:28 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Daily Mail

DAR ES SALAAM, KOMPAS.com - Seorang politisi perempuan Tanzania diusir dari parlemen, karena dia dianggap mengenakan celana panjang terlalu ketat.

Condester Sichwale, anggota partai CCM, ditolak oleh sesama rekannya di partai, Hussein Amar, pada Selasa (1/6/2021).

Oleh ketua parlemen, Sichwale kemudian diminta untuk "berdandan sebaik mungkin dan bergabung bersama kali lagi".

Baca juga: Kim Jong Un Larang Jins Ketat karena Khawatir Bakal Mengganggu Rezimnya

Sichwale kemudian meninggalkan ruang rapat. Tidak diketahui apakah dia kembali ataukah memilih hengkang.

Insiden itu terjadi di tengah agenda pembahasan di Parliament's House di Dodoma, di mana Sichwale dan Amar ikut serta.

Segera setelah rapat pembahasan berakhir, Amar meminta Ketua Parlemen Job Ndugai meminta panduan mengenai "pakaian yang pantas".

"Aturannya sudah jelas. Tetapi di sini ada yang tidak berpakaian secara pantas," sindir Amar dikutip Mwananchi.

Dilansir Daily Mail Kamis (3/6/2021), Amar kemudian ditanya siapa yang dia maksud, yang langsung mengarahkan telunjuknya ke Sichwale.

Amar kemudian menyatakan bahwa celana panjang yang dikenakan oleh koleganya tersebut terlalu ketat.

Baca juga: Ukur Kesehatan Tanah, Ilmuwan Akan Kubur Celana Dalam

"Parlemen merupakan cerminan masyarakat dan Tanzania. Beberapa saudari kita mengenakan baju yang aneh. Rakyat mana yang mereka cerminkan?" sindir Amar.

Amar juga menuding koleganya tersebut mengenakan kacamata hitam, yang diketahui adalah kacamata transisi yang kacanya bisa berubah tergantung cahaya.

"Pergi, berpakaianlah dengan baik. Kemudian silakan bergabung lagi dengan kami," ujar Ndugai kepada Sichwale.

Perlakuan yang diterima Sichwale membuat marah politisi perempuan Tanzania lainnya, yang menuntut permintaan maaf.

Baca juga: Perempuan Tentara Swiss Akhirnya Boleh Pakai Celana Dalam Khusus Wanita

Diwartakan BBC, grup anggota parlemen yang dipimpin Jacqueline Ngonyani dan Stella Manyanya melancarkan protes.

Mereka menyebut perlakuan yang didapatkan Sichwale tidak adil, dan menegaskan tidak ada yang salah dengan cara berpakaiannya.

Keluhan itu tak pelak menjadi viral, dengan netizen Tanzania menuding Ndugai dan Amar mempolitissasi tubuh perempuan.

"Dasar munafik. Sebaiknya fokus saja kepada isu yang penting seperti pemerintahan," kata satu warganet.

Baca juga: Terus Berusaha Lepas Celana Dalam di Pesawat, Penumpang Ini Diikat di Kursi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com