KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Covid-19 Malaysia yang belum terkendali dengan tingkat kematian yang mengkhawatirkan membut lockdown total harus diterapkan pemerintah "Negeri Jiran".
Pemerintah Malaysia mengatakan pada Minggu (30/5/2021) bahwa semua mal harus ditutup, sementara 17 sektor layanan penting akan diizinkan beroperasi selama dua minggu "lockdown total" yang akan datang.
Sektor-sektor ini termasuk perawatan kesehatan, telekomunikasi dan media, makanan dan minuman, utilitas serta perbankan.
Baca juga: KABAR DUNIA SEPEKAN: Perkembangan Kasus Ever Given-Terusan Suez | Tabrakan LRT Malaysia
Pemerintah “Negeri Jiran” juga akan mengizinkan perusahaan di bawah 12 sektor manufaktur untuk terus beroperasi.
Sektor tersebut mulai dari manufaktur makanan dan minuman, alat kesehatan, tekstil untuk memproduksi alat pelindung diri serta minyak dan gas.
Mereka diharuskan beroperasi dengan kapasitas 60 persen.
Dalam jumpa pers, Menteri Senior Ismail Sabri Yaakob mengatakan: "Kami berharap sektor manufaktur akan mengikuti perintah pemerintah, karena kami telah memberikan syarat bahwa hanya 60 persen yang bisa bekerja."
"Tapi saya telah membaca unggahan media sosial dan menemukan majikan yang memaksa karyawan mereka melebihi kapasitas 60 persen," tambahnya.
Ismail Sabri mengatakan bahwa karyawan dapat melaporkan pelanggaran tersebut ke kementerian sumber daya manusia dan polisi Malaysia.
Pusat perbelanjaan harus ditutup, kecuali supermarket dan tempat yang menjual makanan dan minuman dan kebutuhan dasar, tambah menteri.
Hanya dua orang dari setiap rumah tangga yang diizinkan keluar untuk membeli kebutuhan pokok atau untuk layanan medis, dengan pergerakan terbatas pada radius 10 km.
Baca juga: Infeksi Covid-19 Malaysia Melonjak Tajam Terkait Kluster Idul Fitri, Lockdown Nasional Diperpanjang
Manufaktur dan sektor jasa terkait manufaktur yang diizinkan untuk beroperasi, untuk memastikan gangguan minimal pada rantai pasokan suku cadang penting, komponen dan produk jadi.
"Ini penting untuk mendukung kelanjutan operasi infrastruktur kritis dan utama, seperti keamanan, sistem perawatan kesehatan, informasi dan komunikasi serta memastikan pasokan kebutuhan dasar yang memadai bagi Rakyat (rakyat)," terang Kementerian Perdagangan dan Industri Internasional Malaysia dalam sebuah pernyataan.
Pengumuman Minggu (30/5/2021) datang setelah Kantor Perdana Menteri Malaysia mengumumkan pada Jumat (28/5/2021) bahwa Malaysia akan menjalani "penguncian total" dari 1 Juni hingga 14 Juni.
Jumlah Covid-19 Malaysia terus melonjak, dengan rekor 9.020 kasus baru dan 98 kematian pada Sabtu (29/5/2021).