KOMPAS.com - Hampir dua bulan setelah Terusan Suez tersumbat masalah Kapal Ever Given, masih belum terselesaikan.
Penyelesaian kompensasi atas insiden itu memasuki babak baru untuk mencari siapa yang sesungguhnya lalai dalam insiden tersebut.
Terbaru, pemilik kapal Ever Given melalui pengacaranya minggu lalu menuduh adanya andil SCA dalam kasus tersebut.
Sementara itu, kabar dari negara tetangga Malaysia minggu memunculkan keprihatinan.
Selain karena masalah melonjaknya kasus Covid-19, insiden tabrakan LRT Kelana Jaya juga menjadi perhatian pembaca kanal Global Kompas.com.
Berikut kami laporkan berita internasional terpopuler minggu lalu edisi Senin (24/5/2021) hingga Minggu (30/5/2021) dalam kabar dunia sepekan.
Baca juga: KABAR DUNIA SEPEKAN: Gencatan Senjata Israel dan Hamas | Lonjakan Kasus Covid-19 Malaysia
Pemilik kapal kontainer Ever Given berbalik menyalahkan Otoritas Terusan Suez (SCA) atas insiden yang memblokade Terusan Suez Mesir selama berhari-hari pada Maret lalu.
Serangan, yang disampaikan oleh pengacara pihak pemilik kapal tersebut, diajukan di tengah sengketa hukum mengenai kompensasi.
Reuters melaporkan bahwa pengacara yang bertindak atas perusahaan itu menilai SCA yang bersalah karena memberikan izin untuk kapal Ever Given memasuki kanal.
Baca berita selengkapnya di sini.
Baca juga: Kargo Kembali Ngadat di Terusan Suez, Untungnya Tak Seperti Ever Given
Sekitar 213 orang terluka, 47 orang di antaranya terluka serius, dalam insiden tabrakan dua kereta di LRT Kelana Jaya pada Senin (24/5/2021) pukul 20.45 waktu setempat di Malaysia.
Kepala polisi Dang Wang, Mohamad Zainal Abdullah, mengatakan, semua korban dilarikan ke Rumah Sakit Kuala Lumpur dan rumah sakit terdekat lainnya untuk perawatan.
Abdullah mengatakan bahwa tabrakan terjadi antara kereta penumpang dari arah Gombak dengan kereta kosong yang datang dari stasiun LRT Kampung Baru.
Baca berita selengkapnya di sini.
Baca juga: Prototipe Pesawat Intel Israel Terbang di Malaysia lalu Mendarat di Singapura
Covid-19 Malaysia memburuk dalam seminggu terakhir dengan infeksi harian dan kematian mencapai angka tertinggi pada Selasa (25/5/2021).