Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Raja Malaysia Desak Warga Tidak Keluar Rumah Selama Lockdown, Khawatir Tsunami Covid-19

Kompas.com - 12/05/2021, 05:00 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber CNA

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Raja Malaysia Al-Sultan Abdullah mendesak masyarakat untuk tinggal di rumah, selama Malaysia lockdown nasional atau perintah kontrol pergerakan (MCO).

Masyarakat “Negeri Jiran” juga diminta menghindari kegiatan di keluar, jika mereka tidak memiliki masalah mendesak.

“Melakukan hal itu secara tidak langsung akan membantu pekerja garis depan dalam mengekang penyebaran Covid-19 dengan lebih efektif,” kata Raja Abdullah dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Ahmad Fadli, Pengawas Rumah Tangga Kerajaan Istana Negara pada Selasa (11/5/2021).

Baca juga: Malaysia Lockdown Nasional sampai Juni Setelah Kasus Covid-19 Melonjak

Yang Mulia juga mengulangi nasehatnya baru-baru ini kepada masyarakat untuk mengutamakan keselamatan dan kesehatan diri dan keluarganya.

Salah satunya dengan menjaga kedisiplinan dan ketaatan terhadap semua petunjuk serta apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh Dewan Keamanan Nasional (MKN).

“Nasehat Sultan Abdullah dimaksudkan agar negara tersebut tidak terkena tsunami Covid-19 seperti yang dialami beberapa negara di Asia Selatan dan Eropa,” kata Ahmad Fadil.

Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin mengumumkan pada Senin (10/5/2021), bahwa Malaysia akan ditempatkan di bawah perintah kontrol pergerakan nasional (MCO) atau lockdown lainnya dari Rabu (12/5/2021) hingga 7 Juni.

Semua bentuk pertemuan sosial, termasuk pernikahan, kunjungan rumah selama Hari Raya dan kunjungan kuburan dilarang.

Semua institusi pendidikan akan ditutup.

Baca juga: Mantan PM Malaysia Najib Razak Didenda karena Langgar Aturan Covid-19

Raja juga mengingatkan masyarakat bahwa mereka umumnya dilarang melintasi negara bagian dan distrik di bawah aturan baru.

“Sultan juga menyatakan keprihatinannya atas situasi terbaru Covid-19 di negara ini yang tidak menunjukkan tanda-tanda penurunan sejak jumlah kasus positif harian mencapai angka 4.000 pada pekan lalu,” kata Ahmad Fadil.

“Oleh karena itu, Yang Mulia berharap pemerintah, sektor swasta, organisasi non-pemerintah dan semua orang meningkatkan upaya untuk meratakan kurva infeksi pandemi, yang telah mempengaruhi semua orang terlepas dari latar belakang mereka.”

Ia juga mengimbau semua pihak untuk mengesampingkan perbedaan dan kepentingan pribadi, untuk membantu pemerintah dan para pekerja medis di garis depan dalam mensukseskan program vaksinasi Covid-19 Malaysia.

Baca juga: Covid-19 di Malaysia Makin Parah, Banyak Pasien Usia Muda Meninggal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com