Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebut Tabrakan LRT Malaysia Seperti Dua Mobil Berciuman, Presiden Prasarana Dipecat

Kompas.com - 27/05/2021, 22:10 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Reuters

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Presiden Prasarana Malaysia dipecat, di tengah protes atas tanggapannya terhadap tabrakan LRT, yang mengakibatkan lebih dari 200 orang terluka.

Kabar itu disampaikan oleh Kementerian Keuangan Malaysia pada Rabu (26/5/2021), melansir Reuters.

Dilaporkan pada Senin (24/5/2021), sebanyak 47 penumpang terluka parah dan 166 luka ringan, ketika dua kereta LRT bertabrakan langsung di terowongan bawah tanah, dekat pusat ibu kota Malaysia, Kuala Lumpur.

Baca juga: Insiden Tabrakan di LRT Kelana Jaya Malaysia, 213 Orang Terluka

Presiden Prasarana Malaysia Tajuddin Abdul Rahman, tampak bercanda tentang kecelakaan tersebut, saat menanggapi pertanyaan dari seorang wartawan tentang situasi di terowongan.

"Biasa ... hanya dua mobil yang bersama. Mereka saling berciuman," kata Tajuddin sambil tertawa saat jumpa pers di televisi pers Selasa (25/5/2021).

Pengguna media sosial Malaysia mengecam komentar Tajuddin sebagai tidak sensitif. Ribuan orang lalu menandatangani petisi online yang meminta dia untuk dipecat.

Dalam surat tertanggal Rabu (26/5/2021) dan beredar di media sosial, Menteri Keuangan Malaysia Tengku Zafrul Abdul Aziz mengatakan penugasan Tajuddin akan dihentikan, efektif segera.

Surat itu tidak menjelaskan alasannya.

Baca juga: Korban Tabrakan LRT di Malaysia Dapat Ganti Rugi 1.000 Ringgit Per Orang

Seorang juru bicara kementerian mengonfirmasi kepada media bahwa surat itu asli. Tajuddin tidak menanggapi panggilan dari Reuters untuk meminta komentar.

Tajuddin, yang juga anggota parlemen pemerintah, diangkat menjadi ketua Prasarana Malaysia pada Mei tahun lalu.

Pihak berwenang telah berjanji untuk melakukan penyelidikan menyeluruh terhadap tabrakan LRT Malaysia, merupakan kecelakaan transportasi besar pertama dalam 23 tahun sistem metro beroperasi.

Baca juga: Tabrakan LRT Malaysia karena Kelalaian Masinis di Kereta Kosong

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Global
Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Global
Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Internasional
Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Global
Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Global
Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Internasional
Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
Presiden Ukraina Pecat Kepala Pengawalnya atas Rencana Pembunuhan

Presiden Ukraina Pecat Kepala Pengawalnya atas Rencana Pembunuhan

Global
Blinken: AS Menentang Pengusiran Warga Palestina dari Rafah

Blinken: AS Menentang Pengusiran Warga Palestina dari Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com