Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mangaku Pemimpin Tentara Revolusioner, Pria Ini Ancam Akan Bunuh Joe Biden

Kompas.com - 27/05/2021, 20:01 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber CNN

NEW MEXICO, KOMPAS.com - Seorang pria New Mexico menghadapi tuntutan federal Amerika Serikat (AS) karena diduga mengancam akan membunuh Presiden AS Joe Biden dan beberapa tokoh lainnya.

CNN pada Kamis (27/5/2021) melaporkan bahwa ancaman itu dilakukan melalui pesan teks yang dikirimkan kepada orang-orang di dua negara bagian.

Baca juga: Biden Minta Hasil Penyelidikan Asal-usul Covid-19 Badan Intelijen Diserahkan dalam 90 Hari Lagi

John Benjamin Thornton didakwa karena mengirim pesan ancaman untuk melukai orang lain, menggunakan jaringan komunikasi perdagangan antarnegara bagian.

Sejumlah teks bertele-tele yang diduga dari Thornton, diajukan sebagai bukti dalam tuntutan pidana tersebut.

Dalam pesan itu dia antara lain menyatakan telah "mengambil kepemimpinan tentara revolusioner yang disebut "3%ers," merujuk pada kelompok anti-pemerintah AS bernama “Three Percenters group.”

Menurut sejumlah pengaduan, dalam pesannya Thornton, menyebut dirinya sebagai "jenderal perang revolusioner." Dia menulis: "Bintang 5 setelah saya mengeksekusi Joe Biden karena Pengkhianatan."

Penyelidik FBI tidak mengidentifikasi dalam dokumen tuntutan, siapa yang menerima pesan teks tersebut. Sementara hubungan antara penerima pesan dengan Thornton sebelumnya juga tidak jelas.

CNN telah menghubungi Gedung Putih dan Dinas Rahasia AS untuk memberikan komentar.

Baca juga: Tak Hadiri Pertemuan di Gedung Putih, Adik George Floyd Sebut Joe Biden Ingkar Janji

Thornton ditahan tanpa jaminan, menurut catatan Penjara Wilayah Dona Ana. Dia belum menunjuk pengacara pada Rabu sore (26/5/2021).

Thornton dijadwalkan muncul dalam sidang pengadilan federal jarak jauh pada Jumat pagi (28/5/2021).

Pesan-pesan tersebut, yang disertakan dalam pengaduan pidana, juga mengancam menembak mati orang-orang di sebuah perusahaan komputer Kanada, yang menurutnya menggunakan perangkat untuk memengaruhi gelombang otak.

"Mantan istriku juga pengkhianat dan kemungkinan besar akan dieksekusi oleh pemerintah baru saya," tambahnya.

FBI mengatakan pesan yang dikirim dari telepon milik Thornton juga menyertakan fotonya.

"Thornton telah menjadi subyek pengaduan sejak 11 November 2020. Dia dilaporkan oleh beberapa orang yang telah menerima pesan, yang dianggap mengganggu atau mengancam sejak saat itu," menurut pengaduan tersebut.

Baca juga: Biden dan Putin Akan Bertemu Kali Pertama untuk Perbaiki Hubungan AS-Rusia

Ancaman lain terhadap Presiden AS telah dilakukan dalam beberapa bulan terakhir.

Seorang pria Carolina Utara ditangkap pada Februari, karena dengan sengaja membuat ancaman untuk mengambil nyawa dan melukai Presiden AS ke-46 itu.

Jaksa penuntut menuduh dia menghubungi telepon kantor Gedung Putih beberapa kali melalui telepon, dan membuat ancaman terhadap Biden dan lainnya.

Dan pada Oktober, seorang pria Maryland menghadapi tuntutan federal karena diduga mengancam Biden, yang saat itu adalah calon presiden dari Partai Demokrat.

Ancaman itu juga ditujukan untuk pasangannya, yang kini menjadi Wakil Presiden AS, Kamala Harris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com