Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilu Israel Masih Buntu, Netanyahu Gagal Bentuk Kabinet Baru

Kompas.com - 06/05/2021, 08:46 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

TEL AVIV, KOMPAS.com - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu gagal membentuk kabinet baru, sehingga Presiden Reuven Rivlin mulai bertindak.

Rivlin pada Rabu (5/5/2021) bertemu dengan para pemimpin partai untuk mencaritahu, apakah ada anggota parlemen yang dapat membentuk kabinet baru untuk mengakhiri polemik ini.

Partai Likud sayap kanannya Netanyahu menang pemilu pada 23 Maret, dan dia memiliki waktu 28 hari untuk membentuk pemerintahan baru Israel.

Baca juga: Pemilu Israel Tak Ada Pemenangnya, PM Netanyahu Diminta Bentuk Kabinet Baru

Namun, tenggat waktu itu berakhir pada Selaa (4/5/2021) pukul 21.00 GMT dan Netanyahu berkata ke Rivlin bahwa dia tidak dapat memperoleh suara mayoritas di parlemen dengan 120 kursi.

Beberapa pakar politik pada Rabu memperkirakan, Rivlin akan memberi kesempatan pada pemimpin oposisi Yair Lapid, yang partai sentrisnya yaitu Yesh Atid menempati posisi kedua dalam pemilu Maret.

AFP mewartakan, Rivlin kemarin sudah bertemu dengan Lapid dan Naftali Bennett, yang partai Yamina-nya hanya menduduki tujuh kursi di parlemen.

Baca juga: Hasil Pemilu Israel Buntu, Akankah Netanyahu Lanjutkan Kekuasaannya?

Bennett pernah menjadi sekutu Netanyahu dan menjadi Menteri Pertahanan, tetapi hubungan mereka sekarang buruk.

Bennett pada Senin (3/5/2021) mengatakan, dia akan mencapai kesepakatan dengan Netanyahu tetapi menyiratkan perdana menteri tidak dapat mendirikan koalisi.

Rivlin memberi semua faksi Knesset tenggat waktu hingga 11.00 GMT untuk menyerahkan rekomendasi guna membentuk pemerintahan baru Israel.

Lapid mendapat dukungan dari banyak kubu yang disebut blok perubahan, seperti Partai Buruh sayap kiri, partai Meretz kiri-tengah, dan partai Yisrael Beitenu pimpinan Avigdor Lieberman yang sangat anti-Netanyahu.

Baca juga: AS Kini Tolak Klaim Israel atas Dataran Tinggi Golan, Ini Pernyataan PM Netanyahu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com