Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasien Covid-19 di India Meninggal Setelah Oksigennya Diberikan ke Pasien VIP

Kompas.com - 03/05/2021, 06:54 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Daily Mail

NEW DELHI, KOMPAS.com - Seorang pasien Covid-19 di India meninggal dua jam setelah tabung oksigen miliknya diberikan ke pasien VIP.

Video yang beredar di Agra, Negara Bagian Uttar Pradesh, itu menunjukkan seorang pria memohon dan menangis di depan polisi.

Lelaki bernama Anmol Goyal itu berlutut dengan tangan menangkup sembari meminta penegak hukum agar tak mencabut oksigen perempuan yang adalah ibunya.

Baca juga: Corona di India Renggut Banyak Nyawa, Badan Industri pun Desak Pembatasan Ekonomi

"Ibu saya bakal mati jika kalian mencabut oksigennya," kata Goyal dalam insiden yang terjadi pada Selasa (27/4/2021) malam waktu setempat.

Dia dan adiknya disebut menyediakan sendiri tabung bagi ibunya, dan menyediakannya ke bangsal Covid-19.

Namun, dilaporkan Times of India, tabung itu langsung direbut polisi dan diberikan ke pasien yang masuk daftar VIP.

Kepolisian Agra membantah insiden itu. "Tabung itu sudah kosong. Kami tarik karena bakal diisi ulang."

Dilansir Daily Mail, Jumat, kejadian memilukan itu terjadi saat "Negeri Bollywood" menghadapi gelombang kedua virus corona.

Pada Minggu (2/5/2021), negara di Asia Selatan mencatatkan rekor baik dalam jumlah kasus maupun kematian harian.

Baca juga: [KABAR DUNIA SEPEKAN] Tsunami Covid-19 di India | Kecelakaan Fatal Kapal Selam di Seluruh Dunia

Kemarin, India melaporkan lebih dari 400.000 kasus dengan korban meninggal virus corona mencapai 3.689 orang.

Krematorium di kota besar seperti Delhi dan Mumbai tak henti-hentinya membakar jenazah korban Covid-19.

Di rumah sakit, aparat harus menjaga persediaan oksigen agar masyarakat tak menjarah dan membawanya ke kerabat mereka.

Meski negara seperti AS dan Inggris sudah memberikan bantuan, terdapat kekhawatiran oksigen dan ranjang perawatan bakal penuh.

Baca juga: AS: Covid-19 di India Makin Parah, Lockdown Harus Segera Dilakukan

Orang-orang pun mati di jalanan, dengan pasien membludak hingga terpaksa dirawat di luar rumah sakit.

Dalam gambar yang bersirkulasi di media sosial, nampak jenazah korban corona ditumpuk di dalam ambulans di kota Beed, Maharashtra.

Kepala distrik Ravindra Jagtap mengakui, hanya ada dua ambulans untuk membawa mayat korban ke krematorium.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Global
Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Internasional
[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com