Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilu Pertama Palestina dalam 15 Tahun Ditunda, Presiden Salahkan Israel

Kompas.com - 02/05/2021, 17:58 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Editor

RAMALLAH, KOMPAS.com - Presiden Mahmoud Abbas menunda pemungutan suara pemilihan umum (pemilu) pertama Palestina sejak lebih dari 15 tahun, karena ketidakpastian apakah Israel mengizinkan pemilihan legislatif Palestina digelar di Yerusalem.

Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengumumkan pada Kamis (29/4/2021) malam bahwa pemilihan parlemen ditunda karena ketidakpastian Israel dalam memberikan izin pemungutan suara di Yerusalem timur.

Baca juga: Human Rights Watch: Israel Lakukan Kejahatan Apartheid terhadap Warga Palestina

"Pemilihan umum harus diadakan di semua wilayah Palestina, termasuk Yerusalem," kata Abbas setelah bertemu dengan perwakilan dari beberapa kelompok Palestina di Ramallah di Tepi Barat, seperti yang dilansir dari DW Indonesia pada Jumat (30/4/2021). 

Dua saingan politik lama, Fatah dan Hamas, telah mencapai kesepakatan untuk mengadakan pemilihan legislatif pada 22 Mei dan pemilihan presiden pada 31 Juli, menjadikannya pemilu pertama Palestina dalam 15 tahun.

Baca juga: Di Tengah Bulan Ramadhan, Bentrokan Israel dan Palestina Terus Berkobar di Yerusalem

Bagaimana sikap Israel?

Pada awal pekan ini, Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan bahwa pemilu adalah "masalah internal Palestina," di mana Tel Aviv "tidak berniat untuk campur tangan atau mencegahnya."

Abbas mengatakan kepada kelompok politik Palestina bahwa para pejabat Israel tidak dapat menanggapi masalah Yerusalem, karena negara Yahudi tersebut saat ini tidak memiliki pemerintahan.

Israel terperosok ke dalam salah satu krisis politik terburuk dalam sejarah, dengan belum terbentuknya pemerintahan setelah pemilu pada Maret lalu.

Baca juga: Sepanjang 3 Bulan, Israel Telah Menahan 230 Anak-anak Palestina

Dampak penundaan pemilu

Hamas yang menguasai Gaza, menolak keputusan Abbas dan menggambarkannya sebagai "kudeta" tanpa dukungan rakyat.

Pada Rabu (28/4/2021), Hamas mengatakan pihaknya "menolak segala upaya untuk menunda pemilihan." Namun, mereka juga tidak ingin pemilu diadakan tanpa pemungutan suara di Yerusalem Timur.

Para pengunjuk rasa berkumpul di Ramallah menjelang pengumuman Abbas, menuntut agar pemungutan suara tetap diadakan sesuai jadwal.

Baca juga: Palestina Terima 100.000 Dosis Vaksin Covid-19 Sumbangan China

Keputusan tersebut kemungkinan menuai kritik domestik yang berat. Para pengamat mengatakan penundaan pemilu akan membuat partai yang dipimpin Abbas mengalami kekalahan yang memalukan di tengah ketidakpuasan publik dengan pemerintahannya.

Kritikus telah menyerukan pemerintah untuk segera menangani masalah Yerusalem, dan menyarankan untuk menyiapkan kotak suara di sekolah atau situs keagamaan.

Pemungutan suara itu diyakini sebagai langkah besar menuju rekonsiliasi antara Fatah dan Hamas.

Baca juga: Palestina Akan Sambut Pemilu Pertama dalam 15 Tahun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Global
Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Global
5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

Global
AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

Global
Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Global
Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Global
Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Internasional
Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com