Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pemilu Pertama Palestina dalam 15 Tahun Ditunda, Presiden Salahkan Israel

RAMALLAH, KOMPAS.com - Presiden Mahmoud Abbas menunda pemungutan suara pemilihan umum (pemilu) pertama Palestina sejak lebih dari 15 tahun, karena ketidakpastian apakah Israel mengizinkan pemilihan legislatif Palestina digelar di Yerusalem.

Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengumumkan pada Kamis (29/4/2021) malam bahwa pemilihan parlemen ditunda karena ketidakpastian Israel dalam memberikan izin pemungutan suara di Yerusalem timur.

"Pemilihan umum harus diadakan di semua wilayah Palestina, termasuk Yerusalem," kata Abbas setelah bertemu dengan perwakilan dari beberapa kelompok Palestina di Ramallah di Tepi Barat, seperti yang dilansir dari DW Indonesia pada Jumat (30/4/2021). 

Dua saingan politik lama, Fatah dan Hamas, telah mencapai kesepakatan untuk mengadakan pemilihan legislatif pada 22 Mei dan pemilihan presiden pada 31 Juli, menjadikannya pemilu pertama Palestina dalam 15 tahun.

Bagaimana sikap Israel?

Pada awal pekan ini, Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan bahwa pemilu adalah "masalah internal Palestina," di mana Tel Aviv "tidak berniat untuk campur tangan atau mencegahnya."

Abbas mengatakan kepada kelompok politik Palestina bahwa para pejabat Israel tidak dapat menanggapi masalah Yerusalem, karena negara Yahudi tersebut saat ini tidak memiliki pemerintahan.

Israel terperosok ke dalam salah satu krisis politik terburuk dalam sejarah, dengan belum terbentuknya pemerintahan setelah pemilu pada Maret lalu.

Dampak penundaan pemilu

Hamas yang menguasai Gaza, menolak keputusan Abbas dan menggambarkannya sebagai "kudeta" tanpa dukungan rakyat.

Pada Rabu (28/4/2021), Hamas mengatakan pihaknya "menolak segala upaya untuk menunda pemilihan." Namun, mereka juga tidak ingin pemilu diadakan tanpa pemungutan suara di Yerusalem Timur.

Para pengunjuk rasa berkumpul di Ramallah menjelang pengumuman Abbas, menuntut agar pemungutan suara tetap diadakan sesuai jadwal.

Keputusan tersebut kemungkinan menuai kritik domestik yang berat. Para pengamat mengatakan penundaan pemilu akan membuat partai yang dipimpin Abbas mengalami kekalahan yang memalukan di tengah ketidakpuasan publik dengan pemerintahannya.

Kritikus telah menyerukan pemerintah untuk segera menangani masalah Yerusalem, dan menyarankan untuk menyiapkan kotak suara di sekolah atau situs keagamaan.

Pemungutan suara itu diyakini sebagai langkah besar menuju rekonsiliasi antara Fatah dan Hamas.

https://www.kompas.com/global/read/2021/05/02/175836570/pemilu-pertama-palestina-dalam-15-tahun-ditunda-presiden-salahkan-israel

Terkini Lainnya

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke