Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Korban Covid-19 di India Marah dengan Pemerintah: Kami Dibiarkan Mati

Kompas.com - 27/04/2021, 15:59 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Mirror

NEW DELHI, KOMPAS.com - Tumpukan kayu siap untuk mengkremasi massal korban Covid-19 di New Delhi ketika varian baru virus corona yang paling mematikan di dunia merajalela di India.

Keluarga korban Covid-19 di India yang marah menyalahkan pemerintah karena mengizinkan festival keagamaan besar dan kampanye politik yang berlangsung, seperti dilansir Mirror pada Senin (26/4/2021).

Baca juga: Kasus Penipuan Jual-Beli Obat Muncul di Tengah Lonjakan Covid-19 di India

Kumbh Mela di tepi sungai Gangga berlangsung setiap 12 tahun dan menyatukan lebih dari 5 juta umat Hindu.

Hampir tidak ada orang yang menggunakan masker di tengah kerumunan orang yang berkumpul untuk ritual mandi.

Ketika festival dimulai dua pekan lalu, polisi mengakui mereka tidak berdaya untuk menegakkan aturan virus corona di India.

Baca juga: Pria Bunuh Diri dan Istri Dibunuh, Potret Tsunami Covid-19 di India

Pasokan tabung oksigen sangat rendah di ibu kota India, sehingga banyak rumah sakit harus menutup pintu masuk.

Seorang warga, Sairi (41), memberitahu Mirror bahwa ia dan putranya, Veeir (9), terinfeksi Covid-19, tetapi tidak mendapatkan bantuan, meski mengalami masalah pernapasan parah karena polusi udara yang mengerikan.

Baca juga: Bantuan Inggris untuk Covid-19 India Sudah Datang, Ada 100 Ventilator

"Kami dibiarkan mati," ucap Sairi pilu.

Krisis yang menyayat hati di India berlangsung, setelah hal serupa terjadi di Brasil.

Kedua negara memiliki pemimpin nasionalis garis keras yang menolak untuk memberlakukan aturan lockdown dan menggunakan masker.

Baca juga: Kebutuhan Medis Terbatas Saat Kasus Covid-19 India Makin Tinggi, Masyarakat Beralih ke Pasar Gelap

Seorang pengacara yang berbasis di New Delhi berkata, "Semua orang menyalahkan kampanye politik dan Kumbh Mela yang tidak bertanggung jawab. Itu kriminal."

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut situasi Covid-19 di India sangat memilukan dan mengirimkan 2.600 staf dan persediaan tambahan.

Baca juga: 117 Kematian Korban Covid-19 Per Jam, India Tebang Pohon-pohon di Taman Kota untuk Kremasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com