Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Patung Wanita Menyusui Ibu Mertua, Taman di China Banjir Kritikan

Kompas.com - 22/04/2021, 15:32 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

HUZHOU, KOMPAS.com – Sebuah patung wanita yang menyusui ibu mertuanya di sebuah taman di China dibongkar pengelola karena dianggap mengganggu publik.

Patung tersebut terletak di taman Yingpan Mountain Scenic Spot in Huzhou, Provinsi Zhejiang, China dan dibongkar pada Minggu (18/4/2021).

Baca juga: Kisah Terlupakan 6 Orang China Saksi Hidup Titanic Dibuatkan Film Dokumenter

Patung tersebut mulanya dipasang di taman itu dan terinspirasi di kisah kuno yang menyoroti pentingnya berbakti.

Bukannya diapresiasi, patung tersebut justru menuai kritik dari pengunjung taman dan netizen.

Melansir Global Times, para pengkritik tidak paham bagaimana bisa seorang wanita menyusui ibu mertuanya.

Seorang staf Yingpan Mountain Scenic Spot in Huzhou menjawab bahwa patung itu terinspirasi dari buku kumpulan 24 cerita tentang berbakti dari masa lalu.

Baca juga: Hotel yang Dihuni Dubes China Meledak di Pakistan

Di salah satu ceritanya menceritakan, seorang wanita dari keluarga miskin menyusui ibu mertuanya yang sakit layaknya baru saja melahirkan bayi.

Patung itu dimaksudkan untuk mendidik orang tentang kewajiban berbakti. Alih-alih mendidik, patung malah dikritik pengunjung dan netizen.

Kejadian tersebut hampir sama dengan pembongkaran beberapa patung di sebuah taman di ibu kota China, Beijing.

Patung-patung tersebut yakni anak laki-laki yang mencicipi kotoran ayahnya untuk mengetahui penyakitnya dan pria yang mengubur putranya hidup-hidup untuk menyelamatkan makanan ibunya.

Baca juga: Produsen China Jual Body Suit Badan Kekar, Bentuk Ototnya Realistis

Pada September 2019, patung tersebut memicu kontroversi. Patung-patung itu juga terinspirasi dari buku cerita China zaman kuno.

Sejak Dinasti Zhou Barat (1046 SM- 771 SM) berbakti merupakan nilai tradisional yang telah diwariskan orang Tionghoa dari generasi ke generasi.

Namun, kini netizen China mengatakan, moralitas telah berubah seiring waktu dan beberapa interpretasi yang ketinggalan jaman tentang berbakti dalam buku kuno harus dibuang.

Baca juga: Penindasan Kelompok Agama Minoritas di China dan Myanmar Terparah di Dunia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com