Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Momen Warga Desa Berusaha Hidupkan Jenazah Kerabat dengan Gebuk Dadanya

Kompas.com - 09/04/2021, 11:27 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber The Sun

NEW DELHI, KOMPAS.com - Warga sebuah desa di India berusaha menghidupkan lagi jenazah kerabatnya, dengan menggebuk dada dan menyiramkan air.

Semua berawal ketika Rabi Nahak meninggal karena tiba-tiba jatuh sakit. Keluarganya yang berduka tidak kuasa melakukan kremasi.

Jadi, mereka mencoba untuk menghidupkan jenazah Nahak. Ritual pun digelar di desa Barasahi, Odisha, timur India.

Baca juga: Pasangan Ini Bawa Jenazah Bayi Mereka setelah Disebut Masih Hidup oleh Pendeta

Dua kerabat Nahak mencoba untuk memukul dadanya, sementara orang ketiga menyiramkan sejumlah besar air.

Warga desa pun berkumpul dan menyaksikan prosesi unik tersebut. Bahkan, beberapa dari mereka juga memanjatkan doa.

Di salah satu momen, keluarga Nahak ada yang menyilangkan tangannya ke dada, bermaksud untuk memacu lagi jantungnya.

Mereka meregangkan mayatnya, dan menuang lebih banyak air sembari seorang pria menyapu benda besar dilapisi kain hitam.

Bel yang berdering dan berbagai benda dipukulkan mewarnai ritual, di mana mereka mengibarkan bendera yang dipulas dengan bunga.

Dilansir The Sun Kamis (8/4/2021), meski sudah mencoba beberapa kali, mereka tidak berhasil menghidupkan pria itu.

Sesuai kepercayaan Hindu, agama mayoritas di India, jiwa seseorang yang sudah meninggal akan lahir kembali dalam bentuk berbeda.

Dalam pemakaman di "Negeri Bollywood", biasanya pelayat akan membacakan mantra dengan sejumlah ritual dihelat.

Ritual tersebut mencakup memandikan jasad dengan susu atau madu, hingga memberikan minyak ke kepalanya.

Keluarga yang berduka juga mengkremasi jenazah, karena mereka yakin itulah cara tercepat arwah segera terlepas dan bereinkarnasi.

Namun, ritual menghidupkan lagi jenazah Nahak dengan memukul dada bisa jadi baru pertama terjadi di sana.

Baca juga: Jenazah Terduga Teroris Penyerang Mabes Polri Tiba di RS Polri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com