Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tersangka Penembakan Colorado Beli Senjata 6 Hari Sebelumnya, Polisi Masih Korek Motifnya

Kompas.com - 24/03/2021, 09:04 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

COLORADO, KOMPAS.com – Tersangka penembakan di Colorado, Amerika Serikat (AS), yang menewaskan 10 orang membeli senjata api sepekan sebelum melakukan aksinya.

Ahmad Alissa membeli senjata api sebelum melakukan penembakan massal di sebuah supermarket di Boulder, Colorado, AS, pada Senin (22/3/2021).

Menurut pihak berwenang pada Selasa (23/3/3021), Alissa membeli senjata api pada 16 Maret sebagaimana dilansir Associated Press.

Alissa, yang berasal dari pinggiran kota Denver di Arvada, dijebloskan ke penjara pada Selasa atas tuduhan pembunuhan setelah dirawat di rumah sakit.

Baca juga: Gedung Putih Keluarkan Pernyataan Soal Penembakan Massal Colorado


Dia dijadwalkan tampil di pengadilan pertama pada Kamis (25/3/2021).

Jaksa Wilayah Boulder County Michael Dougherty mengatakan, penyelidik belum menemukan motif Alissa. Tetapi mereka yakin Alissa melakukan aksinya seorang diri.

Sementara itu, seorang aparat penegak hukum mengatakan, keluarga Alissa meyakini jika Alissa menderita sejumlah gangguan mental, termasuk delusi.

Anggota keluarga Alissa mengatakan, dia mengeluh bahwa dia merasa ada orang-orang mengikuti atau mengejarnya.

Baca juga: Saksi Penembakan Colorado: Ahmad Alissa Tembaki Korbannya Berulang Kali

Aparat penegak hukum tersebut tersebut tidak berwenang untuk berbicara secara terbuka dan berbicara dengan Associated Press tanpa menyebut nama.

Serangan itu adalah penembakan massal paling mematikan di “Negeri Paman Sam” sejak serangan terhadap gerai Walmart di El Paso, Texas, pada 2019.

Ketika itu, seorang pria bersenjata mengamuk dan menewaskan 22 orang. Menurut polisi, pria itu menargetkan orang-orang Meksiko.

Di Washington DC, Presiden AS Joe Biden meminta Kongres AS untuk memperketat undang-undang senjata nasional.

Baca juga: Pernah Luapkan Amarah Soal Isu Rasial dan Islamophobia, Pelaku Penembakan Colorado Disebut Punya Gangguan Mental

"Sepuluh nyawa telah hilang, dan lebih banyak keluarga telah dihancurkan oleh kekerasan senjata di negara bagian Colorado," kata Biden di Gedung Putih.

Pemimpin Mayoritas Senat AS Chuck Schumer berjanji untuk mengajukan dua rancangan undang-undang (RUU) untuk meminta pemeriksaan latar belakang yang lebih detail bagi pembeli senjata.

Biden mendukung langkah-langkah tersebut, tetapi mereka menghadapi rute yang lebih sulit untuk diloloskan di Senat karena Partai Demokrat unggul tipis di kamar parlemen tersebut.

Diberitakan Kompas.com sebelumnya, Alissa, pernah menyampaikan amarahnya secara online tentang isu rasial dan menuduh islamofobia meretas teleponnya, menurut laporan oleh FBI.

Baca juga: Penembakan Massal Colorado Tewaskan 10 Orang, Ini Identitas Polisi yang Meninggal

Pria berusia 21 tahun itu sempat bertanya apakah dia dapat berbicara dengan ibunya setelah menyerahkan diri kepada polisi usai melakukan kejahatan yang merenggut 10 nyawa.

Tersangka menghadapi 10 dakwaan pembunuhan, tapi polisi belum memastikan motifnya.

Di antara para korban tewas, ada seorang polisi bernama Eric Talley (51) yang merupakan petugas polisi pertama yang merespons aksi penembakan massal Colorado itu.

Baca juga: Ini Dia Identitas 10 Korban Penembakan Massal Colorado yang Dirilis Polisi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com