Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tersangka Penembakan Colorado Beli Senjata 6 Hari Sebelumnya, Polisi Masih Korek Motifnya

COLORADO, KOMPAS.com – Tersangka penembakan di Colorado, Amerika Serikat (AS), yang menewaskan 10 orang membeli senjata api sepekan sebelum melakukan aksinya.

Ahmad Alissa membeli senjata api sebelum melakukan penembakan massal di sebuah supermarket di Boulder, Colorado, AS, pada Senin (22/3/2021).

Menurut pihak berwenang pada Selasa (23/3/3021), Alissa membeli senjata api pada 16 Maret sebagaimana dilansir Associated Press.

Alissa, yang berasal dari pinggiran kota Denver di Arvada, dijebloskan ke penjara pada Selasa atas tuduhan pembunuhan setelah dirawat di rumah sakit.

Dia dijadwalkan tampil di pengadilan pertama pada Kamis (25/3/2021).

Jaksa Wilayah Boulder County Michael Dougherty mengatakan, penyelidik belum menemukan motif Alissa. Tetapi mereka yakin Alissa melakukan aksinya seorang diri.

Sementara itu, seorang aparat penegak hukum mengatakan, keluarga Alissa meyakini jika Alissa menderita sejumlah gangguan mental, termasuk delusi.

Anggota keluarga Alissa mengatakan, dia mengeluh bahwa dia merasa ada orang-orang mengikuti atau mengejarnya.

Aparat penegak hukum tersebut tersebut tidak berwenang untuk berbicara secara terbuka dan berbicara dengan Associated Press tanpa menyebut nama.

Serangan itu adalah penembakan massal paling mematikan di “Negeri Paman Sam” sejak serangan terhadap gerai Walmart di El Paso, Texas, pada 2019.

Ketika itu, seorang pria bersenjata mengamuk dan menewaskan 22 orang. Menurut polisi, pria itu menargetkan orang-orang Meksiko.

Di Washington DC, Presiden AS Joe Biden meminta Kongres AS untuk memperketat undang-undang senjata nasional.

"Sepuluh nyawa telah hilang, dan lebih banyak keluarga telah dihancurkan oleh kekerasan senjata di negara bagian Colorado," kata Biden di Gedung Putih.

Pemimpin Mayoritas Senat AS Chuck Schumer berjanji untuk mengajukan dua rancangan undang-undang (RUU) untuk meminta pemeriksaan latar belakang yang lebih detail bagi pembeli senjata.

Biden mendukung langkah-langkah tersebut, tetapi mereka menghadapi rute yang lebih sulit untuk diloloskan di Senat karena Partai Demokrat unggul tipis di kamar parlemen tersebut.

Diberitakan Kompas.com sebelumnya, Alissa, pernah menyampaikan amarahnya secara online tentang isu rasial dan menuduh islamofobia meretas teleponnya, menurut laporan oleh FBI.

Pria berusia 21 tahun itu sempat bertanya apakah dia dapat berbicara dengan ibunya setelah menyerahkan diri kepada polisi usai melakukan kejahatan yang merenggut 10 nyawa.

Tersangka menghadapi 10 dakwaan pembunuhan, tapi polisi belum memastikan motifnya.

Di antara para korban tewas, ada seorang polisi bernama Eric Talley (51) yang merupakan petugas polisi pertama yang merespons aksi penembakan massal Colorado itu.

https://www.kompas.com/global/read/2021/03/24/090425370/tersangka-penembakan-colorado-beli-senjata-6-hari-sebelumnya-polisi-masih

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke