LONDAN, KOMPAS.com - Sabtu malam waktu setempat (13/3/2021) ratusan orang berkumpul di selatan London, sekitar patung Emmeline Pankhurst di St Peter's Square dengan kesedihan dan kesunyian mengenang Sarah Everard.
Sebagian dari mereka meletakkan bunga, menyalakan lilin, dan membawa papan seruan.
Mereka menyerukan perubahan untuk membuat orang lebih aman, khususnya perempuan.
Diberitakan sebelumnya bahwa Sarah Everard, wanita berusia 33 tahun yang menghilang sejak 3 Maret.
Ia terakhir terlihat berjalan pulang sendirian di jalan utama di Clapham, London selatan pada pukul 21.30 waktu setempat di tanggal tersebut.
Baca juga: Mayat Sarah Everard Ditemukan di Hutan Setelah Seminggu Hilang, Polisi Aktif Didakwa sebagai Pelaku
Lebih dari sepekan kemudian, wanita itu ditemukan tak bernyawa di hutan dekat Ashford, Kent, oleh polisi yang menginvestigasi.
Melansir Manchester Evening News (M.E.N) pada Sabtu (13/3/2021), acara memorial secara resmi sebenarnya telah dibatalkan, setelah hakim Pengadilan Tinggi memutuskan melarang acara tersebut, yang akan berlangsung di Clapham Common.
Pertimbangan hakim adalah perturan yang sedang diberlakukan pemerintah terkait lockdown Covid-19.
Namun, mulai pukul 17.45 waktu setempat hingga malam hari, masyarakat baik wanita dan pria datang untuk memberi penghormatan kepada Everard, meskipun larangan.
Katie Richard (27 tahun) berkata, "Ini momen solidaritas untuk wanita."
Baca juga: Terjebak Perang Antar-geng, Wanita Tewas Tertembak Peluru Nyasar
"Kami di sini untuk memberikan penghormatan kepada Sarah. Ini sesuatu yang kami jalani setiap hari," imbuh Richard yang merujuk pada pendapatnya tentang ancaman bahaya yang dihadapi wanita setiap harinya.
Terlihat di sana banyak wanita berdiri berpelukan, di saat ada yang lainnya meletakkan bunga dan menuliskan pesan-pesan.
Sophie, adalah salah satu wanita yang meletakkan bunga dan menyalakan lilin untuk Sarah Everard di depan patung Emmeline Pankhurst yang berdiri sejak 2018.
"Saya pikir apa yang saya lakukan ini sebagai bentuk wanita mendukung wanita," ucapnya.
"Kita perlu berbicara soal ini dan ini menyedihkan, bahwa sesuatu seperti ini harus terjadi untuk kita benar-benar membicarakan masalah ini," lanjutnya yang merujuk pada masalah bahaya keselamatan wanita di malam hari.
Baca juga: Wanita Asal Indonesia Dibunuh Tetangganya di Malaysia untuk Bayar Utang Rp 17,5 Juta