Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perkenalkan Ramdas Bodke, Selama 32 Tahun Hanya Makan Batu

Kompas.com - 12/03/2021, 17:02 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber india.com

MUMBAI, KOMPAS.com - Seorang kakek di Maharashtra, India, menjadi viral setelah dia hanya makan batu selama 32 tahun terakhir.

Ramdas Bodke, warga di Desa Adarki Khurd, hidup normal selayaknya manusia, hingga tiba waktunya makan.

Baca juga: Curhat Nelayan: Anak Kami Makan Batu dan Pasir Mulai Kemarin Pak

Berdasarkan laporan media setempat, kakek 78 tahun itu memakan sekurang-kurangnya 250 gram batu setiap hari.

Bodke mengungkapkan, aksi uniknya itu berawal ketika dia mengalami sakit perut dalam jangka waktu lama.

Meski sudah ke dokter dan menerima obat-obatan, rasa sakit yang diderita Ramdas Bodke tak kunjung membaik.

Lelah dengan penyakitnya, dia kemudian meminta saran kepada seorang tetua kampung, yang menyuruhnya makan batu.

Lucunya, setelah memakan batunya, Ramdas mengaku sakit perutnya menghilang. Aksi itu dia lakukan terus hingga saat ini.

Dilansir India.com pekan lalu (7/3/2021), Bodke menjadi viral karena tayangan saat dia menyantap batunya.

Karena keluarganya tidak mengizinkan, Bodke mengaku dia terpaksa sembunyi-sembunyi melakukan kebiasaannya.

Sementara dokter yang melihat tayangan itu menerangkan, Bodke kemungkinan menderita gangguan mental.

Baca juga: Tommy Soeharto: Apa Masyarakat Akan Makan Batu, Makan Aspal, Kan Tidak..

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Global
Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Global
Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Internasional
Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Global
Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Global
5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

Global
Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Global
Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com