BITLIS, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan Turki pada Jumat (5/3/2021) menyalahkan cuaca buruk sebagai penyebab jatuhnya helikopter militer.
Kecelakaan itu menewaskan 10 tentara dan satu komandan senior negara tersebut, menurut laporan terbaru AFP.
Letnan Jenderal Osman Eebas pemimpin Korps ke-8 Angkatan Darat Turki yang berbasis di provinsi Elazig, termasuk salah satu yang tewas dalam kecelakaan pada Kamis (4/3/2021) itu.
Baca juga: Helikopter Militer Turki Kecelakaan, 11 Tentara Tewas
Kecelakaan ini adalah yang paling menewaskan banyak korban sejak 2017, ketika 13 tentara tewas di provinsi Sirnak dekat perbatasan Turki dengan Suriah dan Irak.
"Berdasarkan informasi awal dan keterangan saksi, kami menetapkan kecelakaan itu terjadi karena cuaca buruk yang berubah secara tiba-tiba," lapor kantor berita negara Anadolu, mengutip keterangan Menteri Pertahanan Hulusi Akara.
Akara dan Menteri Dalam Negeri Suleyman Soylu mengirim tim berisi anggota militer senior ke lokasi kecelakaan di provinsi Bitlis kemarin.
Para petinggi Kemenhan Turki megatakan, penyelidikan formal atas insiden ini sedang dilakukan.
Baca juga: Seorang Polisi di Inggris Intip Mantan Model yang Sedang Telanjang Pakai Helikopter
Uni Eropa dan Amerika Serikat (AS) langsung menyampaikan belasungkawa kepada sekutu NATO tersebut, tak lama setelah insiden terjadi.
Sumber diplomatik Turki berujar, Sekjen NATO Jens Stoltenberg juga menyatakan simpati melalui panggilan telepon dengan Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu.
Kecelakaan helikopter ini terjadi di wilayah tentara Turki melakukan operasi militer terhadap milisi Kurdi sejak 1984. Perang itu telah menewaskan puluhan ribu orang.
Turki juga mengerahkan pasukan untuk memerangi kelompok ekstremis ISIS di Irak dan Suriah.
Namun, hubungannya dengan negara-negara anggota Uni Eropa seperti Perancis dan Yunani sedang renggang akibat perselisihan regional.
Baca juga: Azerbaijan Tembak Jatuh Helikopter Rusia di Perbatasan Armenia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.