Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Wanita Diduga Hendak Ledakkan Bom, Sebagian Besar Janda Milisi Abu Sayyaf

Kompas.com - 24/02/2021, 05:56 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP

MANILA, KOMPAS.com – Sebanyak sembilan wanita diduga hendak meledakkan bom yang menargetkan militer Filipina.

Beruntungnya, kesembilan wanita tersebut berhasil diriungkus aparat keamanan Filipina sebagaimana dilansir dari AFP, Selasa (23/2/2021).

Kesembilan wanita tersebut berhasil diringkus setelah aparat keamanan melakukan penggerebekan di beberapa rumah di Pulau Jolo, Filipina.

Pulau Jolo sendiri merupakan salah satu basis dari kelompok Abu Sayyaf yang terkait dengan ISIS.

Baca juga: Bom Meledak Saat Dipakai Bermain, 6 Anak di Uganda Tewas

Penggerebekan dan penangkapan tersebut disampaikan oleh Mayor Jenderal William Gonzales pada Selasa.

Selain menangkap sembilan wanita tersebut, aparat keamanan Filipina juga menyita peralatan pembuat bom.

Sebagian besar wanita yang ditangkap aparat adalah putri atau janda dari milisi kelompok Abu Sayyaf yang terbunuh.

"Ini adalah gerakan putus asa dari para teroris yang tersisa. Mereka bersedia mengorbankan keluarga mereka hanya untuk membalas pasukan pemerintah," kata Gonzales.

Baca juga: WNI Hendak Lakukan Bom Bunuh Diri Lagi di Filipina, Terkait dengan Abu Sayyaf

Letnan Satu Jerrica Manongdo mengatakan kepada AFP, para wanita itu terpantau memberikan dukungan keuangan atau logistik kepada kerabat mereka di dalam kelompok Abu Sayyaf.

Kesembilan wanita tersebut diduga berencana menyerang tentara dengan bom rakitan.

Tiga dari wanita yang ditahan tersebut adalah putri almarhum pentolan kelompok Abu Sayyaf, Hatib Hajan Sawadjaan.

Hajan dituduh merencanakan serangan mematikan di Katedral Jolo pada 2019 yang menewaskan 21 orang.

Baca juga: 2 Ledakan di Pulau Jolo Tewaskan 14 Orang, Filipina Tuding Abu Sayyaf Pelakunya

Penangkapan tersebut terjadi berselang enam bulan setelah sepasang wanita pelaku bom bunuh diri, salah satunya orang Indonesia, meledakkan diri di Jolo.

Serangan bom bunuh diri mematikan tersebut menewaskan 15 orang dan melukai 74 lainnya.

Seragan itu juga dianggap sebagai serangan bom bunuh diri paling mematikan sepanjang 2020 di Filipina.

Kelompok Abu Sayyaf sendiri masuk ke dalam daftar kelompok organisasi teroris oleh Amerika Serikat (AS).

Kelompok ini selain melancarkan serangan teror dan bom bunuh diri, juga melancarkan penculikan terhadap orang asing.

Baca juga: 2 Bom Besar Ditemukan di Pinggir Sawah, Berat Total 567 Kg

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com