SINGAPURA, KOMPAS.com – Kesedihan Kenneth terpancar dari wajahnya ketika Kompas.com bertamu ke sebuah rumah di salah satu distrik di Singapura tengah, Kamis siang (18/2/2021).
Kenneth, hopeng (teman karib) dari Eugene Yap (29), salah satu korban kecelakaan maut mobil sedan BMW M4 pada Sabtu subuh (13/2/2021), menggambarkan sosok mendiang yang menjadi penumpang tewas tersebut.
“Eugene orangnya sangat rendah hati, riang, dan supel bergaul,” Kenneth mendeskripsikan teman baiknya selama 6 tahun itu saat mengawali ceritanya.
Baca juga: Kecelakaan Maut BMW yang Hebohkan Singapura, Ini Kronologi dan Faktanya
“Dia memiliki banyak teman. Orangnya ramah, dapat mengobrol segala macam topik dan suka punya teman baru. Eugene selalu memimpin, menginisiatif teman-teman untuk berkumpul. Ayo ketemu makan atau minum."
"Eugene selalu ingat ulang tahun teman-temannya. Dia rutin menghubungi teman lain yang sudah lama tidak bertemu. Kalau dia pulang dari luar negeri, dia juga selalu membelikan suvenir,” tutur pria yang sehari-hari bekerja di bidang sales itu dengan antusias.
Kenneth menambahkan, walau Eugene berasal dari keluarga kaya dia tidak pilih-pilih teman. Almarhum menurutnya senang bergaul dengan siapa pun.
“Kita pertama sekali kenal pada tahun 2015 di sebuah kelab malam di St James Power. Persahabatan kita semakin dekat karena dia orangnya asyik. Kita juga sama-sama menyukai mobil sport.”
“Terakhir kali bertemu Eugene akhir bulan Januari lalu. Dia sempat ingin bertemu saya beberapa hari sebelum Imlek untuk mengantarkan abalone. Namun ketika itu saya sibuk, istri saya yang menerima ketika dia datang ke rumah,” jawab Kenneth.
Baca juga: Kecelakaan Maut BMW Singapura, Pacar Pengemudi Masuk ICU dengan Luka Bakar 80 Persen
Kenneth menyebut dia sehari-hari rutin berkomunikasi dengan Eugene melalui WhatsApp.
“Kita tiap hari chat. Komunikasi terakhir adalah Jumat pagi, sehari sebelum kejadian, ketika saya ingin bertanya mengenai pembayaran premi asuransi.”
Seperti diketahui Eugene sehari-hari berprofesi sebagai penasihat keuangan di perusahaan Aviva Financial Advisors. Almarhum yang berusia 29 tahun ini juga adalah pemilik gerai bubble tea bernama Bober Tea.
Kenneth melanjutkan, dia sudah berencana bertemu dengan almarhum untuk merayakan Imlek namun apa daya, rencana itu buyar karena kecelakaan hebat di kawasan Tanjong Pagar.
“Saya sangat menyesal gagal bertemu dia sebelum Imlek.” ucapnya dengan lirih.