Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Surat SOS Tahanan di Uighur China sampai di AS Bocorkan Praktik Kerja Paksa dan Penyiksaan yang Belum Berakhir

Kompas.com - 14/02/2021, 18:08 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

PORTLAND, KOMPAS.com - Sebuah praktik kerja paksa di Uighur, China telah bocor di publik, salah satu caranya seperti yang dilakukan oleh Sun Yi, seorang insinyur yang mengkritisi Partai Komunis, pada 2012 silam.

Pada 2012, seorang ibu di Oregon, Julie Keith, membuka paket dkorasi Halloween dari Kmart lokal. Di dalamnya, ia menemukan sesuatu yang jauh lebih mengerikan dari pada kerangka dan batu nisan plastik mainan.

Sesuatu itu adalah surat SOS dari narapidana dari penjara Uighur, China, seperti laporan yang dilansir dari New York Post pada Jumat (13/2/2021).

Ditulis dengan tinta biru, narapidana itu berkata, "Mohon kirimkan kembali surat ini kepada Oraganisasi HAM Dunia. Ada ribuan orang di sini, yang dianiaya oleh Partai Komunis Pemerintah China. Terimakasih dan saya akan mengingatmu selamanya."

Keith hanya membeku saat membacanya.

Dia berpikir sejenak, "Apakah ini lelucon?"

Wanita itu kemudian melanjutkan membacanya yang merinci kondisi kerja yang tidak manusiawi dan fakta bahwa banyak pekerja yang dipenjara tanpa melakukan kejahatan.

Di surat itu disebutkan nama kamp penjara penulis itu berada, yaitu kamp Masanjia. Keith lalu mencoba membuktikan lokasi itu nyata dengan mencarinya di Google.

Hasilnya nyata. Sehingga, ia mencoba menghubungi berbagai organisasi HAM dan surat kabar harian Oregonian, ia menceritakan tentang pesan SOS itu.

Baca juga: China Blokir BBC karena Tayangkan Penyiksaan Uighur di Xinjiang

Sembilan tahun berlalu, sebuah buku diterbitkan pada 2 Februari 2021, yang menceritakan perjuangan panjang seorang tahanan di kamp kerja paksa di Uighur, China dan mengirimkan surat SOS ke Amerika.

Buku itu berjudul "Made in China: A Prisoner, a SOS Letter and the Hidden Cost od America's Cheap Goods".

Buku itu ditulis oleh Amelia Pang. Ia mengungkapkan detail perjuangan penulis surat SOS, yaitu seorang pria bernama Sun Yi.

Sun Yi menghabiskan 2,5 tahun di Kamp Kerja Paksa Masanjia di China.

"Surat SOS yang ditulis Sun Yi sebenarnya bukan yang pertama (dari kamp kerja paksa) sampai ke AS. Tapi, ini (cerita dari surat yang diterima Keith) salah satu yang lebih menarik," ujar Amelia Pang kepada New York Post.

Sun adalah seorang insinyur yang mulanya tinggal di Beijing bersama istrinya, tapi tiba-tiba dia dikirim ke Masanjia pada April 2008.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com