Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenderal Senior Myanmar Sebut Alasan Mereka Lakukan Kudeta Sudah Benar

Kompas.com - 09/02/2021, 06:45 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC,AFP

NAYPYIDAW, KOMPAS.com - Jenderal Senior Myanmar Min Aung Hlaing membeberkan alasan mengapa mereka melakukan kudeta pada 1 Februari lalu.

Pernyataan yang disampaikan dalam pidato di televisi sontak menyulut kemarahan publik, yang merespons dengan membunyikan panci dan wajan.

Tatmadaw, nama resmi militer Myanmar, mengambil alih kekuasaan dengan menangkap sejumlah pemimpin sipil pada 1 Februari.

Baca juga: Militer Myanmar Berjanji Kembalikan Kekuasaan Setelah Pemilu

Di antaranya adalah Kanselir Aung San Suu Kyi, Presiden Win Myint, dan pimpinan partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD).

Kudeta itu buntut kemenangan telak NLD yang mereka bukukan dalam pemilihan umum pada November 2020, yang dianggap curang oleh oposisi.

Apa yang Jenderal Min Aung Hlaing katakan?

Mengenakan seragam militer hijau, Min mengeklaim pihaknya dibenarkan berkudeta dengan patokan pada tuduhan "penipuan suara".

Dilansir BBC Senin (8/2/2021), dia mengeklaim komisi pemilu gagal menginvestigasi adanya kecurangan dan tak mengizinkan kampanye secara adil.

Komisi pemilu sebelumnya sudah menekankan tidak ada kecurangan yang terjadi selama penyelenggaraan pemilihan di November 2020.

Baca juga: Indonesia Siapkan Evakuasi jika Demo Menentang Kudeta Myanmar Tak Terkendali

Perwira tinggi berusia 64 tahun itu mengatakan, perebutan kekuasaan yang dilakukan Tatmadaw sejalan dengan konstitusi.

Dia pun memberikan janji kekuasaan mereka akan berbeda dari junta militer sebelumnya, yang berkuasa selama 49 tahun hingga 2011.

"Setelah masa darurat berakhir, pemilu yang bebas dan adil bakal diadakan menurut konstitusi," kata dia dikutip AFP.

Min berjanji partai yang menang akan mendapatkan transfer kekuasaan dari Tatmadaw, sejalan dengan semangat demokrasi.

Dia meminta kepada warga Myanmar untuk tidak mengikuti "perasaan mereka". Sebaliknya, mengikuti "fakta yang disediakan".

Baca juga: TV Pemerintah Myanmar Peringatkan Pedemo Anti-Kudeta Bakal Ditindak

Jenderal Min juga mengumumkan pencabutan larangan virus corona, pembukaan sekolah, dan pagoda bagi pemeluk Buddha.

Dia juga menjanjikan etnis Rohingya yang mengungsi dalam operasi militer 2017 bakal dipulangkan ke Negara Bagian Rakhine.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com