Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Militer Myanmar Berjanji Kembalikan Kekuasaan Setelah Pemilu

Kompas.com - 08/02/2021, 23:27 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

NAYPYIDAW, KOMPAS.com - Panglima militer Myanmar pada Senin (8/2/2021) mengutarakan janji untuk mengembalikan kekuasaan setelah digelarnya pemilu.

Namun, ia bersikeras kudeta militer yang dilakukannya sekarang adalah benar, karena terjadi kecurangan di pemilu tahun lalu.

Dalam pidato pertamanya di televisi sejak kudeta Myanmar pekan lalu, Jenderal Min Aung Hlaing berkata bahwa KPU dan para pemimpin sipil gagal menyelidiki dengan tepat tuduhan kecurangan pemilu.

Baca juga: Indonesia Siapkan Evakuasi jika Demo Menentang Kudeta Myanmar Tak Terkendali

"Untuk menjaga dan melindungi sistem demokrasi, Tatmataw (angkatan bersenjata) sesuai dengan konstitusi 2008 menyatakan keadaan darurat," katanya dikutip dari AFP.

Tentara telah mengumumkan keadaan darurat satu tahun dan pada Senin (8/2/2021) memberlakukan darurat militer di beberapa wilayah Mandalay, Yangon, dan kota-kota lain menyusul maraknya demo anti-kudeta.

Namun, Min Aung Hlaing berjanji bakal menyerahkan kekuasaan setelah pemilu.

Baca juga: Internet di Sebagian Myanmar Nyala Lagi Setelah Mati Senegara

Ia bersikeras bahwa gaya militer baru akan berbeda dari pemerintahan 49 tahun sebelumnya, yang berakhir pada 2011.

"Setelah tugas masa darurat selesai, pemilihan umum multi partai yang bebas dan adil akan diselenggarakan sesuai konstitusi," ujarnya.

"Partai pemenang akan mengambil alih tugas negara sesuai standar demokrasi," lanjut sang jenderal.

Min Aung Hlaing melanjutkan, kebijakan luar ekonomi, dan administrasi tidak akan berubah di bawah kepemimpinan militer.

Kudeta di mana pemimpin sipil Aung San Suu Kyi ditangkap beserta puluhan anggota partai National League for Democracy (NLD), mengakhiri satu dekade pemerintahan sipil parsial di Myanmar dan memicu kecaman internasional.

Baca juga: Ribuan Orang Demo Menentang Kudeta Militer di Myanmar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Global
Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Global
Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Global
Bandung-Melbourne Teken Kerja Sama di 5 Bidang

Bandung-Melbourne Teken Kerja Sama di 5 Bidang

Global
Mengenal Batalion Netzah Yehuda Israel yang Dilaporkan Kena Sanksi AS

Mengenal Batalion Netzah Yehuda Israel yang Dilaporkan Kena Sanksi AS

Global
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com