Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Video Warga China Berjalan Bak Penguin Setelah Dapat Swab Anus, Pemerintah Buka Suara

Kompas.com - 03/02/2021, 12:18 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber The Sun

BEIJING, KOMPAS.com - Pemerintah China langsung merespons beredarnya video, memerlihatkan warga berjalan bak penguin setelah mendapat tes swab di anus.

Otoritas "Negeri Panda" menggunakan tes usap anal untuk memeriksa warga yang masuk ke dalam kelompok paling berisiko terpapar Covid-19.

Upaya itu kemudian memunculkan berbagai meme di media sosial, termasuk sebuah video yang nampaknya beredar di Shijiazhuang.

Baca juga: Dianggap Lebih Akurat Deteksi Covid-19, China Pakai Metode Swab Anal

Di ibu kota Provinsi Hebei itu, nampak beberapa orang berjalan seperti penguin dengan narasi yang beredar mereka baru mendapat swab di anus.

Rekaman itu sempat viral di media sosial China dan ditonton hingga jutaan kali, sebelum nampaknya dihapus dari internet.

Media pemerintah Global Times melaporkan, Pusat Pelaporan Internet Shijiazhuang menegaskan video itu adalah editan.

"Kalian tentunya tidak akan berjalan seperti penguin setelah menerima tes swab anal," demikian laporan Global Times.

Pemerintah Shijiazhuang menekankan, mereka mengambil sampel Covid-19 menggunakan swab oral atau nasal yang diperoleh dari hidung dan mulut.

Potongan video yang beredar kemudian dipublikasikan oleh otoritas lokal dengan mendapatkan label "rumor" oleh lembaga sensor internet.

Baca juga: China Gelar Tes Swab Lewat Lubang Anus, Warga: Tak Sampai 10 Detik

Dilansir The Sun Senin (1/2/2021), meningkatnya kasus infeksi virus corona, meski kecil, membuat sejumlah kota di utara China ditutup.

Tes massal pun dilakukan untuk mencegah gelombang penyebaran baru, dengan yang paling dominan adalah pengambilan sampel di mulut dan hidung.

Namun dokter senior dari Rumah Sakit You'an Beijing, Li Tongzeng, menyatakan metode swab anal layak untuk disebarluaskan.

Kepada CCTV, kini jejak corona lebih banyak ditemukan di anus daripada sistem pernapasan, sehingga bisa meningkatkan tingkat deteksi.

Baca juga: Apa Itu Swab Anal dan Adakah di Indonesia? Ini Penjelasan Ahli

Pernyataan Li itu direspons netizen "Negeri Panda" di Weibo secara beragam. Ada yang terhibur, namun banyak juga yang merasa ngeri.

"Rasa sakitnya tentu lebih sedikit, namun jelas rasa malunya bakal bertambah," kata salah satu warganet dengan emotikon tertawa.

Media pemerintah pada Minggu (31/1/2021) mengulas, tes usap di anus takkan digunakan secara luas karena masih dianggap tidak nyaman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Global
Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Global
Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Global
Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Internasional
Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Global
Bagaimana Rencana 'The Day After' Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Bagaimana Rencana "The Day After" Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Internasional
Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Global
Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis 'Habisi Mereka' di Rudal Israel...

Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis "Habisi Mereka" di Rudal Israel...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com