Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bilik "Tes Swab" Virus Corona di Korea Selatan Kreatif dan Efektif

Kompas.com - 02/04/2020, 16:42 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

SEOUL, KOMPAS.com - Petugas medis di Korea Selatan, tepatnya di garda depan perlawanan terhadap virus corona tampil di khalayak dengan cara baru.

Mereka tampil melindungi diri mereka di dalam bilik uji swab tes virus dengan lebih baik saat memeriksa banyak orang di tempat terbuka.

Dilansir dari The Korea Herald, Pusat Kesehatan Publik Korea menempatkan bilik pemeriksaan virus yang dikembangkan oleh pusat kesehatan publik di bagian Selatan Busan.

Baca juga: Seberapa Besar Pengaruh Gaya Hidup Swedia dalam Melawan Virus Corona?

Di dalam bilik tersebut tampak para petugas medis memakai pakaian pelindung minim saat melakukan tes swab pada pasien.

Bilik pemeriksaan itu digagas dan dikembangkan oleh dokter dari Pusat Kesehatan Publik.

Menurut Dr. Ahn Yeo-Hyun (41) yang sudah bekerja di pusat kesehatan publik sejak Desember 2016 mengatakan,

"Penyedia perawatan kesehatan tidak memerlukan peralatan pelindung pribadi karena mereka berdiri di dalam bilik dan mengambil sampel dari pasien yang menggunakan sarung tangan yang menonjol keluar."

Baca juga: Duterte Perintahkan Polisi Tembak Mati Perusuh Lockdown Virus Corona

Dr. Ahn juga berharap bilik yang tersedia mampu meningkatkan efisiensi pengujian serta kenyamanan sambil menjaga keamanan petugas dan pasien.

Dengan hanya membutuhkan sedikit alat pelindung, bilik itu juga menghemat waktu, mengurangi limbah alat medis dan membantu meningkatkan kebutuhan akan kekurangan alat medis.

Bilik uji swab itu juga menjadi solusi bagi petugas medis karena alat pelindung diri (APD) medis cukup 'mencekik' dan sangat tidak nyaman dipakai terlebih saat cuaca semakin panas.

Baca juga: Bertambah 2, WNI Positif Corona di Singapura Jadi 36 Orang

Bilik yang ada juga telah difasilitasi sedemikian rupa agar melindungi petugas medis yang berada di dalamnya tidak terkontaminasi oleh udara luar.

Desain biliknya dinamis, bisa bergerak dengan empat roda karena bentuknya persegi. Biliknya juga dapat dibawa keluar rumah pada hari yang cerah untuk mengurangi kebutuhan disinfeksi.

"Pekerjaan disinfeksi memakan waktu lebih lama dibandingkan bilik pengujian virus. Hanya butuh lima menit untuk mendisinfeksi sarung tangan dan permukaan luar booth sebelum siap untuk pasien berikutnya."

Baca juga: Korea Utara Bersikeras Bebas dari Virus Corona

Bilik ini rupanya terinspirasi dari kotak sarung tangan yang digunakan di laboratorium Boramae Medical Center Seoul.

Di Seoul, rumah sakit banyak beralih ke teknologi dan memperbarui kemampuan mereka.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Global
Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Global
Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Global
Bandung-Melbourne Teken Kerja Sama di 5 Bidang

Bandung-Melbourne Teken Kerja Sama di 5 Bidang

Global
Mengenal Batalion Netzah Yehuda Israel yang Dilaporkan Kena Sanksi AS

Mengenal Batalion Netzah Yehuda Israel yang Dilaporkan Kena Sanksi AS

Global
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com