Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kediaman Mewah Trump di Mar-a-Lago Sedang dalam Peninjauan Hukum

Kompas.com - 30/01/2021, 15:47 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

PALM BEACH, KOMPAS.com - Kediaman mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di Mar-a-Lago sedang dalam peninjauan hukum, lapor Sputnik, Sabtu (30/1/2021).

Donald Trump bersama istrinya, Melania, pindah ke Mar-a-Lago di Palm Beach, Florida, untuk menjalani kehidupan pascapresiden. 

Akan tetapi, banyak yang mempertanyakan apakah dia memenuhi syarat untuk tinggal di sana setelah properti tersebut diubah menjadi klub elite dengan batasan tempat tinggal tertentu.

Baca juga: Spanduk Olok-olok Donald Trump Terbang di Atas Langit Mar-a-Lago

"Masalah ini sedang dalam peninjauan hukum oleh pengacara kota kami, John 'Skip' Randolph," ujar Manajer Kota Palm Beach Krik Blouin kepada CNN melalui surel.

"Randolph sedang meninjau Deklarasi Perjanjian Penggunaan dan Kode Tata Tertib untuk menentukan apakah mantan Presiden Trump dapat tinggal di Mar-a-Lago," tambah keterangan tersebut.

Mar-a-Lago sebenarnya sebuah penginapan dan gedung bersejarah AS yang diubah Trump menjadi klub elite pada tahun 1993.

Baca juga: Karena Bikin Susah, Trump Diminta Tetangganya Pindah dari Mar-a-Lago

Akan tetapi, gedung tersebut dijual dengan beberapa persyaratan dan tampaknya Trump telah melanggar persyaratan itu.

Salah satu persyaratan yang dia langgar adalah menetap di tempat itu selama tujuh hari berturut-turut atau lebih dari 21 hari dalam jumlah keseluruhan selama setahun.

Akan tetapi, pihak Trump mengeklaim tidak ada dokumen ataupun kesepakatan yang melarang Presiden Trump menggunakan Mar-a-Lago sebagai kediamannya.

Baca juga: Setiap Kali Kunjungi Mar-a-Lago, Trump Habiskan Rp 43 Miliar

Mantan presiden itu mengalihkan tempat tinggal permanennya pada 2019, memilih Mar-a-Lago daripada Trump Tower-nya di New York City, mengeluhkan perlakuan buruk dari otoritas kota dan negara bagian.

Mar-a-Lago dikuasai oleh para pemilih Joe Biden, presiden AS pengganti Trump. Tercatat 56 persen pemilih Biden dan 43 persen bagi Trump di Mar-a-Lago.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Global
Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Global
Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Global
Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Internasional
Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Global
Bagaimana Rencana 'The Day After' Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Bagaimana Rencana "The Day After" Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Internasional
Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Global
Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis 'Habisi Mereka' di Rudal Israel...

Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis "Habisi Mereka" di Rudal Israel...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com