Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konflik Memanas, China Gelar Latihan Tempur di Laut China Selatan

Kompas.com - 28/01/2021, 13:14 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

BEIJING, KOMPAS.com - Ketegangan meningkat di Laut China Selatan menyusul rencana China gelar latihan perang, beberapa hari setelah kapal induk Amerika Serikat (AS) memasuki kawasan perairan tersebut. Sebagai reaksi, Taiwan menyiagakan angkatan udaranya.

Latihan militer China rencananya akan dilaksanakan pekan ini. Otoritas Keselamatan Maritim China menerbitkan memo Selasa (26/1/2021), yang melarang aktivitas sipil di sebuah kawasan laut di antara Teluk Tonkin dan barat Semenanjung Leizhou.

Pemerintah di Beijing enggan merinci rencana latihan perang, namun memastikan zona larangan berlaku antara tanggal 27 hingga 30 Januari.

Lokasi latihan hanya berjarak beberapa ratus kilometer di timur Hanoi, Vietnam, di mana Partai Komunis sedang menyelenggarakan Kongres Rakyat ke-13.

Langkah China diumumkan hanya beberapa hari setelah kapal induk AS, USS Theodore Rosevelt, berpatroli di Laut China Selatan, Sabtu (23/1/2021).

Baca juga: China Ganggu Taiwan Lagi, Kali Ini Beijing Kirim 12 Jet Tempur

Kementerian Pertahanan AS menulis, aksi ini mengemban misi mempromosikan kebebasan pelayaran.

Pada Senin (25/1/2021), Beijing mengritik kebiasaan AS mengirimkan armada tempur ke Laut China Selatan untuk merenggangkan otot, sebagai mengancam perdamaian dan stabilitas.

Manuver militer AS ditengarai merupakan isyarat bahwa pergantian kekuasaan tidak mengubah sikap Washington terkait klaim China atas kawasan perairan tersebut.

Laut China Selatan menjadi medan persaingan kekuatan militer antara China dan AS. Beijing bersikukuh, wilayah perairan kaya sumber daya itu merupakan miliknya berdasarkan bukti sejarah.

Klaim ini ditolak negara ASEAN, Vietnam, Filipina, Malaysia, Brunei dan Indonesia, yang berpegang pada Konvensi Hukum Laut PBB.

Baca juga: China Ganggu Taiwan, AS Kerahkan Kapal Induknya ke Laut China Selatan

Eskalasi menjalar ke Taiwan

Raungan mesin jet tempur AIDC F-CK-1 Ching-Kuo memenuhi udara di Tainan, pada Selasa.

Pemicunya adalah latihan militer yang digelar angkatan udara di selatan Taiwan. Taipei membuat simulasi invasi China, dan menyiagakan armada tempurnya.

Karena ketika AS berpatroli di Laut China Selatan, Sabtu pekan lalu, China pada saat yang sama mengirimkan armada udaranya ke barat daya Zona Identifikasi Udara Taiwan.

Taiwan melaporkan, meski militer China rajin menerobos perbatasannya, penetrasi oleh delapan pesawat pengebom H-6K dan empat jet tempur J-16 itu tergolong tidak lazim.

Dalam latihannya pekan ini, angkatan udara Taiwan mengasah kecepatan mengudara dalam situasi perang.

Baca juga: Taiwan Karantina 5.000 Orang karena Klaster Covid-19 dari Rumah Sakit

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com