Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Australia Setujui Vaksin Pfizer, Begini Proses Vaksinasinya...

Kompas.com - 25/01/2021, 23:54 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

CANBERRA, KOMPAS.com - Badan pengawas obat-obatan Australia telah memberikan persetujuan penggunaan vaksin Covid-19 buatan Pfizer-BioNtech.

Tapi vaksinasi masih belum bisa dilakukan segera, meski sebelumnya Pemerintah Australia telah menjadwalkan pada pertengahan Februari.

"Kami melihat lebih mungkin akhir Februari daripada pertengahan Februari, karena tantangan yang ada dalam produksi dan pengiriman untuk vaksin AZ (Astra-Zeneca) dan Pfizer di seluruh dunia," kata PM Australia Scott Morrison, Senin (25/1/2021).

Baca juga: Mengapa Indonesia Terlalu Bergantung Impor Sapi dari Australia?

TGA (Therapeutic Goods Administration), atau badan pengawas obat-obatan Australia menyatakan setelah peninjauan menyeluruh dan independen, diputuskan vaksin buatan Pfizer memenuhi standar keamanan, kemanjuran, dan kualitas tinggi yang disyaratkan.

Vaksin ini menjadi yang pertama mendapatkan persetujuan penggunaan di Australia, meski sifatnya sementara dan hanya berlaku selama dua tahun.

Vaksin Pfizer disediakan di Australia untuk orang berusia 16 tahun ke atas, dengan dua kali dosis dalam tempo dalam 21 hari.

"Warga Australia harus percaya pada pendekatan menyeluruh dan berhati-hati yang diambil oleh regulator kelas dunia yang kita miliki," ujar PM Morrison.

"Prioritas kami yaitu selalu menjaga keamanan warga Australia dan melindungi kehidupan dan mata pencaharian mereka," katanya.

Baca juga: Pfizer dan AstraZeneca Tunda Pengiriman Vaksin Covid-19, Italia Ambil Jalur Hukum

Sekjen Depkes Australia Prof Dr Brendan Murphy (kiri) bersama Menkes Greg Hunt dan PM Scott Morrison hari Senin (25/1/2021) menyatakan meski vaksinasi segera dilaksanakan namun protokol kesehatan tetap akan diberlakukan.ABC NEWS/IAN CUTMORE via ABC INDONESIA Sekjen Depkes Australia Prof Dr Brendan Murphy (kiri) bersama Menkes Greg Hunt dan PM Scott Morrison hari Senin (25/1/2021) menyatakan meski vaksinasi segera dilaksanakan namun protokol kesehatan tetap akan diberlakukan.
Menteri Kesehatan Australia Greg Hunt mengatakan, vaksinasi akan diberikan kepada 80.000 orang atau lebih setiap minggunya.

Pemerintah, katanya, masih menunggu penjelasan dari pihak Pfizer terkait pengadaan pasokan vaksin setelah Maret.

Menurut sekjen Depkes Australia, Profesor Dr Brendan Murphy, Australia menghadapi masalah logistik untuk memvaksinasi seluruh penduduk, karena vaksin Pfizer perlu disimpan pada suhu minus 70 derajat Celcius.

Selain itu, Profesor Murphy memperingatkan perlunya keputusan klinis yang sangat hati-hati dalam memberikan vaksin ini kepada kelompok usia tua dan lemah.

"Risiko versus manfaat vaksinasi perlu menjadi pertimbangan," katanya.

Prioritas vaksinasi

Prioritas pertama penerima vaksin yaitu tenaga kesehatan, petugas perbatasan dan karantina serta perawat di pusat perawatan lanjut usia.

Ada lima fase vaksinasi di Australia:

Fase 1a: Pekerja karantina dan perbatasan, tenaga kesehatan di garis depan, petugas perawatan lansia, dan perawatan disabilitas

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com