CANBERRA, KOMPAS.com - Badan pengawas obat-obatan Australia telah memberikan persetujuan penggunaan vaksin Covid-19 buatan Pfizer-BioNtech.
Tapi vaksinasi masih belum bisa dilakukan segera, meski sebelumnya Pemerintah Australia telah menjadwalkan pada pertengahan Februari.
"Kami melihat lebih mungkin akhir Februari daripada pertengahan Februari, karena tantangan yang ada dalam produksi dan pengiriman untuk vaksin AZ (Astra-Zeneca) dan Pfizer di seluruh dunia," kata PM Australia Scott Morrison, Senin (25/1/2021).
Baca juga: Mengapa Indonesia Terlalu Bergantung Impor Sapi dari Australia?
TGA (Therapeutic Goods Administration), atau badan pengawas obat-obatan Australia menyatakan setelah peninjauan menyeluruh dan independen, diputuskan vaksin buatan Pfizer memenuhi standar keamanan, kemanjuran, dan kualitas tinggi yang disyaratkan.
Vaksin ini menjadi yang pertama mendapatkan persetujuan penggunaan di Australia, meski sifatnya sementara dan hanya berlaku selama dua tahun.
Vaksin Pfizer disediakan di Australia untuk orang berusia 16 tahun ke atas, dengan dua kali dosis dalam tempo dalam 21 hari.
"Warga Australia harus percaya pada pendekatan menyeluruh dan berhati-hati yang diambil oleh regulator kelas dunia yang kita miliki," ujar PM Morrison.
"Prioritas kami yaitu selalu menjaga keamanan warga Australia dan melindungi kehidupan dan mata pencaharian mereka," katanya.
Baca juga: Pfizer dan AstraZeneca Tunda Pengiriman Vaksin Covid-19, Italia Ambil Jalur Hukum
Pemerintah, katanya, masih menunggu penjelasan dari pihak Pfizer terkait pengadaan pasokan vaksin setelah Maret.
Menurut sekjen Depkes Australia, Profesor Dr Brendan Murphy, Australia menghadapi masalah logistik untuk memvaksinasi seluruh penduduk, karena vaksin Pfizer perlu disimpan pada suhu minus 70 derajat Celcius.
Selain itu, Profesor Murphy memperingatkan perlunya keputusan klinis yang sangat hati-hati dalam memberikan vaksin ini kepada kelompok usia tua dan lemah.
"Risiko versus manfaat vaksinasi perlu menjadi pertimbangan," katanya.
Prioritas pertama penerima vaksin yaitu tenaga kesehatan, petugas perbatasan dan karantina serta perawat di pusat perawatan lanjut usia.
Fase 1a: Pekerja karantina dan perbatasan, tenaga kesehatan di garis depan, petugas perawatan lansia, dan perawatan disabilitas
Fase 1b: Siapa pun yang berusia di atas 70 tahun, tenaga kesehatan lain, orang dewasa muda dengan kondisi kesehatan, pekerja berisiko tinggi, seperti personel layanan darurat dan pekerja pemrosesan daging, dan orang Aborigin dan Penduduk Pribumi Selat Torres yang berusia di atas 55 tahun.
Fase 2a: Warga Aborigin dan Penduduk Pribumi Selat Torres yang berusia antara 18-54 tahun, bersama dengan warga Australia berusia di atas 50 tahun dan pekerja berisiko tinggi lainnya.
Fase 2b: Populasi orang dewasa lainnya, ditambah siapa pun dari fase sebelumnya yang terlewatkan.
Fase 3: Anak-anak, tetapi hanya "jika direkomendasikan" dengan bukti mereka tidak menularkan penyakit seperti orang dewasa.
Baca juga: Bakal Kena Royalti, Google Ancam Tarik Layanan Google Search dari Australia
Vaksin Pfizer akan dikirimkan ke 50 rumah sakit, fasilitas perawatan lansia, dan perawatan disabilitas.
Menurut Departemen Kesehatan, lokasi sedang diselesaikan di negara bagian dan teritori untuk mengelola penyimpanan vaksin Pfizer pada suhu -70 derajat Celcius.
Pemerintah berencana memperluas lokasi vaksinasi ke lebih dari 1.000 titik, mencakup dokter umum, klinik vaksinasi dan Layanan Kesehatan Masyarakat yang dikelola warga Aborigin.
Jumlah dosis vaksinasi tahap aawal berkisar 80.000 per minggu.
PM Morrison menargetkan empat juta warga Australia telah divaksinasi pada akhir Maret, namun diundur ke April karena masalah distribusi global.
Diperlukan dua dosis dengan jarak minimal 21 hari untuk vaksin Pfizer.
Menurut Profesor Murphy menjelaskan, ujicoba menunjukkan hasil yang paling baik dengan dua dosis.
Baca juga: Mendagri: Vaksin Covid-19 Bukan Obat
Pada hari Minggu (24/1/2021) tercatat tidak terjadi penularan dalam masyarakat di seluruh Australia.
Ada empat kasus positif namun semuanya ditemukan dalam karantina hotel di New South Wales (NSW) dan Victoria.
Di Victoria juga tidak ditemukan kasus baru yang terkait dengan karantina para peserta Australian Open, sehingga kasus aktif di negara bagian ini tinggal 9 kasus.
Tidak ada kasus Covid-19 baru yang menular secara lokal di negara bagian Australia Selatan dan NSW, tapi tiga kasus tercatat di karantina hotel.
Australia Barat akan membuka kembali perbatasannya dengan NSW dan Queensland mulai hari ini, meskipun para pendatang masih harus menjalani isolasi mandiri selama 14 hari.
Baca juga: Israel Ekstradisi Wanita Penjahat Seksual terhadap Anak ke Australia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.