Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Chile Minta Maaf Setelah Salah Umumkan Peringatan Tsunami

Kompas.com - 25/01/2021, 13:26 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber CNN

SANTIAGO, KOMPAS.com - Pihak berwenang di Chile telah menyatakan penyesalan karena menyebarkan kepanikan dengan peringatan tsunami yang keliru.

Melansir CNN pada Senin (25/1/2021), dalam peringatan yang salah itu, masyarakat Chile diminta untuk keluar dari daerah pantai setelah gempa bumi terjadi di Antartika.

Pada Sabtu malam pukul 8:36 malam waktu setempat, Kementerian Dalam Negeri Chile mengunggah peringatan di Twitter bahwa gempa berkekuatan 7,1 skala Richter telah melanda, 216 kilometer (sekitar 134 mil) timur laut dari pangkalan ilmiah O'Higgins Chile di ujung Semenanjung Antartika.

Dalam unggahannya, kementerian menyerukan agar wilayah pesisir Antartika dievakuasi karena risiko tsunami.

Tetapi kementerian secara keliru mengirim pesan ke ponsel di seluruh negeri, mendesak orang-orang untuk meninggalkan daerah pesisir Chile.

Baca juga: Mega-Tsunami di Israel 10.000 Tahun Lalu, Seperti Apa Dahsyatnya?

"Kami ingin memberikan ketenangan pikiran kepada penduduk. Kami memberitahu semua bahwa tidak perlu mengevakuasi seluruh wilayah nasional, hanya pangkalan Antartika," Miguel Ortiz dari Kantor Darurat Nasional Kementerian (ONEMI) mengatakan dalam konferensi pers.

Dia mengatakan kementerian menyesali ketidaknyamanan yang disebabkan oleh pesan-pesan yang disebarluaskan, menyebut hal itu sebagai kesalahan teknis.

Peringatan tsunami untuk Antartika kemudian dicabut.

Tetapi klarifikasi datang terlambat untuk mengendalikan kepanikan. Orang-orang di kota-kota pesisir termasuk La Serena, di sebelah utara Santiago, dan Valparaiso, mulai meninggalkan daerah dekat pantai setelah peringatan, sampai laporan menyatakan bahwa itu adalah peringatan yang salah.

Saat warga Chile bereaksi terhadap peringatan itu, gempa kedua berkekuatan 5,6 melanda wilayah perbatasan Chile-Argentina menurut GFZ German Research Center for Geosciences.

Gempa tersebut terukur di kedalaman 133 km (82,6 mil), dan terjadi 30 km (18,6 mil) di timur Santiago.

Tidak ada kerusakan yang dilaporkan dari kedua gempa tersebut.

Baca juga: UPDATE: Gempa 7,5 M di Alaska Picu Tsunami Kecil, Warga Dievakuasi

Regulator pertambangan Chile, Sernageomin mengatakan setelah gempa pertama, 80 orang dievakuasi dari pangkalan utama Chile di Antartika, Pangkalan Presidente Eduardo Frei Montalva di Semenanjung Fildes di barat Pulau King George.

Sebanyak 55 orang lainnya dari tiga pangkalan lainnya, bersama dengan lima pangkalan asing.

Gempa kedua terjadi di dekat tambang tembaga Andina dan Teniente Codelco dan Los Bronces dari Anglo American PLC.

Menurut Sernageomin, pekerja, operasi dan fasilitas pertambangan melaporkan tidak ada masalah setelah gempa.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

AS Tak Percaya Terjadi Genosida di Gaza

AS Tak Percaya Terjadi Genosida di Gaza

Global
AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

Global
Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Global
[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

Global
Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Global
Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Global
Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan 'Berkendaralah Seperti Perempuan'

Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan "Berkendaralah Seperti Perempuan"

Global
Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Global
Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Global
Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Global
Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Internasional
Hezbollah Klaim Serangan yang Lukai 4 Tentara Israel

Hezbollah Klaim Serangan yang Lukai 4 Tentara Israel

Global
Momen Polisi New York Tak Sengaja Semprotkan Merica ke Muka Sendiri Saat Bubarkan Protes Pro-Palestina

Momen Polisi New York Tak Sengaja Semprotkan Merica ke Muka Sendiri Saat Bubarkan Protes Pro-Palestina

Global
Manusia Pertama Penerima Transplantasi Ginjal Babi, Meninggal

Manusia Pertama Penerima Transplantasi Ginjal Babi, Meninggal

Global
Saat Anak-anak Gaza Tetap Bersemangat Belajar di Tengah Perang yang Menghancurkan...

Saat Anak-anak Gaza Tetap Bersemangat Belajar di Tengah Perang yang Menghancurkan...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com