Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pipa Minyak Keystone XL Jadi Topik Telepon Pertama Biden dengan Pemimpin Asing

Kompas.com - 21/01/2021, 19:36 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Telepon pertama Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden ke pemimpin asing adalah untuk Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau.

Hal tersebut disampaikan juru bicara Gedung Putih Jen Psaki pada Rabu (20/1/2021). Agenda pembicaraan adalah nasib pipa minyak Keystone XL yang kontroversial.

"Telepon pertama ke pemimpin asing akan dilakukan pada Jumat (22/1/2021) dengan Perdana Menteri Trudeau," kata Psaki kepada wartawan di briefing pertamanya di Gedung Putih.

Baca juga: Baru Dilantik, Biden Langsung Bawa AS Kembali Ikuti Perjanjian Paris

Wanita tersebut berkata, keduanya akan membahas keputusan menghentikan pembangunan jalur pipa minyak Keystone XL antara Kanada dengan Amerika Serikat.

Trudeau sendiri mengaku kecewa dengan keputusan itu, yang dilakukan tak lama setelah Biden menjabat.

"Meski kami menyambut baik komitmen presiden untuk memerangi perubahan iklim, kami kecewa tetapi menghargai keputusan presiden memenuhi janji kampanyenya di Keystone XL," kata Trudeau dikutip dari AFP.

"Saya berharap dapat bekerja dengan Presiden Biden untuk mengurangi polusi, memerangi perubahan iklim, memerangi Covid-19, menciptakan lapangan kerja kelas menengah, dan membangun kembali lebih baik dengan mendukung pemulihan ekonomi berkelanjutan untuk semua orang."

Baca juga: 17 Perintah Eksekutif Joe Biden, Cabut Muslim Travel Ban hingga Gabung Paris Agreement

TC Energy perusahaan Kanada di balik pipa Keystone XL, menangguhkan pembangunan saluran minyak yang sebagian besar rampung pada Rabu pagi.

Mereka juga berkata, kebijakan ini dapat berakibat hilangnya ribuan pekerjaan.

Regulator Kanada menyetujui proyek tersebut pada 2010, tetapi Presiden Barack Obama menutupnya pada 2015 karena masalah lingkungan. Namun pembangunannya dilanjutkan Donald Trump pada 2017.

Meski Kanada terus mendukung proyek itu, tetapi mereka juga didemo aktivis lingkungan dan kelompok masyarakat adat.

Pipa sepanjang 1.947 kilometer tersebut awalnya dijadwalkan beroperasi pada 2023, yang akan mengalirkan hingga 830.000 barel minyak per hari dari Alberta ke Nebraska, dan melewati kilang di pesisir Texas.

Baca juga: Intip Perubahan Dekorasi yang Dibuat Joe Biden di Ruang Kerja Presiden

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com