Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Vaksin Covid-19 Efektif Lawan Varian Baru Virus Corona?

Kompas.com - 21/12/2020, 09:49 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Varian baru virus corona menyebar lebih cepat dari jenis awalnya di seluruh Inggris.

Namun, ahli memastikan tidak perlu ada keraguan atas efektivitas vaksin Covid-19 yang sudah mulai didistribusikan ke beberapa negara di dunia.

Melissa Nolan, ahli penyakit menular dan profesor di University of South Carolina, mengatakan perancang vaksin virus corona sudah memerkirakan virus akan bermutasi. Mereka telah memasukkan berbagai prediksi strain virus dalam pembuatan.

"Perubahan dalam komposisi virus ini sudah diperhitungkan," kata Nolan kepada USA TODAY pada Minggu (20/12/2020).

Menurutnya, ilmuan pembuat vaksin secara rutin memperhitungkan mutasi virus. Vaksin influenza musiman, misalnya. Vaksin untuk penyakit itu sudah menyertakan berbagai jenis virus yang sudah beredar. Termasuk memperhitungkan kemungkinan perkembangan virus selanjutnya.

Baca juga: Varian Baru Virus Corona Muncul di Inggris, Apa Saja yang Sudah Diketahui?


"Saat ini kami belum melihat adanya perubahan genetik yang dramatis (virus corona)," ungkap Nolan.

Ogbonnaya Omenka, seorang profesor dan spesialis kesehatan masyarakat di Butler University di Indianapolis, mengatakan varian baru virus corona telah dilaporkan beredar di beberapa bagian China.

"Varian baru ini mungkin bukan yang terakhir," kata Omenka. "Menurutku kita harus waspada, tidak khawatir."

Varian baru virus corona yang belum terdeteksi di Amerika Serikat (AS), memunculkan kekhawatiran karena vaksin mulai diluncurkan ke seluruh dunia.

Petugas kesehatan AS mulai divaksinasi dengan produk Pfizer seminggu yang lalu. Minggu ini, vaksin Moderna tersedia. Presiden terpilih Joe Biden dijadwalkan akan divaksinasi Senin (21/12/2020).

Baca juga: Varian Baru Virus Corona Muncul di Afrika Selatan, Gejala Lebih Parah, Banyak Menginfeksi Usia Muda

Vaksin dianggap penting untuk menghentikan pandemi yang sekarang menyebar hampir tak terkendali di sebagian besar dunia.

S menghadapi pukulan terbesar, di mana setiap hari 200.000 kasus infeksi baru terdeteksi dan seringkali lebih dari 2.000 kematian per hari.

Vivek Murthy, calon ahli bedah umum kepresidenan AS, meminta warga untuk tidak khawatir dengan varian baru itu, atau bahkan menggoyahkan keyakinan mereka pada vaksinasi.

“Tidak ada alasan untuk percaya bahwa vaksin yang telah dikembangkan tidak akan efektif melawan virus ini juga,” kata Murthy kepada NBC, Minggu (20/12/2020).

Eric Cioe Pena, seorang dokter dan direktur Global Health, Northwell Health, New York, mengatakan varian baru tidak boleh menunda waktu untuk kembali ke kondisi "normal" akhir tahun ini melalui vaksin.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang

Terkini Lainnya

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Global
AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

Global
Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Global
Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Global
Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Global
Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Global
Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Global
India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

Global
Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Global
Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Global
Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Global
Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Global
Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Global
Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com