Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Pria di China Bawa "Harimau" Jalan-jalan, Rupanya Seekor Anjing yang Dicat

Kompas.com - 15/11/2020, 08:21 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Daily Mail

ZHANGYE, KOMPAS.com – Sebuah video viral yang merekam seorang pria berjalan dengan “harimau” menjadi viral di China.

Namun setelah ditelusuri, “harimau” tersebut rupanya adalah seekor anjing yang sengaja dicat loreng oranye-hitam oleh pemiliknya.

Anjing itu adalah jenis anjing gembala kaukasia. Selain mengecatnya menjadi loreng, pemilik juga menambahi ekor buatan pada si anjing.

Dilansir dari Daily Mail, Jumat (13/11/2020), video seorang pria yang berjalan dengan anjing yang dicat loreng tersebut terjadi di Kota Zhangye, Provinsi Gansu, China.

Baca juga: Anjing Favorit Presiden Turkmenistan Dibuatkan Patung Emas Setinggi 15 Meter di Ibu Kota

Dalam video yang diperoleh Zhangye Daily, pria itu lalu membawa anjingnya tersebut ke depan sebuah toko dan langsung dikerumuni oleh para penonton.

Seorang wanita lalu mengatakan bahwa itu adalah “harimau” palsu. “Ini benar-benar terlihat seperti harimau," kata wanita tersebut.

Menurut media lokal, pria tersebut memang sengaja mewarnai anjingnya tersebut agar tampak seperti harimau.

Tetapi masih belum diketahui apakah pria itu menggunakan pewarna yang berbahaya kepada hewan peliharaannya tersebut.

Baca juga: Sempat Dihentikan Trump, Biden Akan Lanjutkan Tradisi Anjing Negara di Gedung Putih

Kejadian itu bukanlah kali pertama seekor anjing dicat sedemikian rupa agar seperti hewan liar di China.

Pada Juni, seorang wanita dari Provinsi Sichuan di China terlihat sedang menyeberang jalan dengan seekor “panda”.

Setelah diselisik lebih lanjut, “panda” tersebut rupanya adalah anjing chow chow yang diwarnai menyerupai panda.

Tahun lalu, pemilik Cute Pet Games, sebuah kafe hewan peliharaan di pusat perbelanjaan di Chengdu, China, memicu kontroversi setelah enam anjing chow chownya mati karena dicat menyerupai panda.

Baca juga: Anjing Setia Ini Berjalan 60 Km Selama 26 Hari untuk Pulang ke Majikannya

Selama 10 tahun terakhir, kegemaran mengecat anjing agar menyerupai hewan liar telah menjadi tren di China.

Tanpa menggunakan cat berkualitas tinggi, nyawa anjing bisa terancam setelah mereka menjilati bulunya sendiri lalu menelan tinta berbahaya.

Hal itu bisa memicu penyakit kronis dan berujung kematian pada anjing.

Organisasi yang menyerukan hak hewan, People for the Ethical Treatment of Animals (PETA), telah mengutuk tren mewarnai hewan peliharaan.

Baca juga: Pistachio, Anjing Berbulu Hijau yang Langka Lahir di Italia

Dalam wawancara sebelumnya, Direktur PETA Elisa Allen mengatakan kepada Daily Mail bahwa anjing adalah hewan yang cerdas, kompleks, dan bukanlah sebuah mainan.

“Tidak ada cara yang aman untuk mewarnai anjing atau hewan lain. Akan selalu ada risiko keracunan. Membahayakan kesehatan anjing dengan memperlakukan hewan pendamping seperti perhiasan adalah tidak etis,” kata Allen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

Global
Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com