BANGKOK, KOMPAS.com - Sekitar 200 resor wisata dan hotel di Thailand didapati dibangun secara ilegal di petak lahan, yang sejatinya hanya dicadangkan untuk keperluan pertanian.
Oleh karenanya ratusan resor dan hotel itu akan dibongkar atas perintah pengadilan, demikian disampaikan seorang pejabat senior pemerintah pada Jumat (13/11).
Survei yang dilakukan pihak Kantor Pembaruan Agraria (Agricultural Land Reform Office/ALRO) Thailand menemukan bahwa sekitar 200 resor wisata dan hotel di Provinsi Surat Thani dan Provinsi Krabi di wilayah selatan, Provinsi Nakhon Ratchasima di wilayah timur laut, dan Provinsi Chiang Rai di wilayah utara telah dibangun secara ilegal di beberapa petak lahan.
Baca juga: Olimpiade Tokyo, Thailand Siapkan Enam Stasiun Teve
Lahan-lahan itu sejatinya hanya diperuntukkan bagi kegiatan pertanian penduduk desa setempat, papar Sekretaris Jenderal ALRO Winarot Sapsongsuk.
ALRO telah berencana mengambil tindakan hukum terhadap para pemilik resor dan hotel tersebut, sampai pada taraf menyita tanah yang digunakan secara ilegal serta membongkar bangunan resor dan hotel terkait atas perintah pengadilan, ujar Winarot.
Tanah seluas sekitar 323.740 hektar, yang sebelumnya direformasi oleh ALRO di provinsi-provinsi tersebut, kemungkinan akan disita dari pihak-pihak yang telah menggunakannya untuk tujuan selain pertanian, kata kepala ALRO.
Banyak di antaranya dikenal sebagai sosok yang diduga berpengaruh di tingkat provinsi, distrik, dan subdistrik, tambahnya.
Baca juga: WNI Bisa ke Thailand dengan Tujuan Tertentu, Catat Syaratnya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.