Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perang Yaman Memanas, Ibu Kota Arab Saudi Bisa Jadi Target Rudal

Kompas.com - 29/10/2020, 15:57 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

RIYADH, KOMPAS.com - Pejabat Amerika Serikat (AS) pada Rabu (28/10/2020) memperingatkan kemungkinan serangan d Riyadh, saat koalisi milter yang dipimpin Arab Saudi melaporkan intersepsi drones dan rudal yang ditembakkan pemberontak Yaman ke negara kerajaan tersebut.

Pemberontak Houthi yang terkait dengan Iran telah meningkatkan serangan terhadap negara tetangga Arab Saudi tersebut, terutama menargetkan provinsi-provinsi di selatan sepanjang perbatasan kedua negara.

Kedutaan Besar Amerika Serikat di Riyadh memperingatkan warga AS di ibu kota Arab Saudi untuk tetap "waspada" dan "mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan".

Baca juga: Trump atau Biden, Siapa yang Lebih Disukai Warga Arab di Timur Tengah?

"Kedutaan sedang melacak laporan kemungkinan drones yang mungkin menuju Riyadh hari ini," kata Kedubes AS dalam pernyataan di situsnya, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Pemberontak Houthi sebelumnya sempat menjadikan Riyadh sebagai sasaran tembak dengan rudal dan drones, tapi pasukan koalisi mengklaim dapat menggagalkan sebagian besar serangan itu.

Riyadh terletak lebih dari 700 kilometer di utara perbatasan dengan Yaman.

Baca juga: Dianggap Menghina Islam, Presiden Perancis Dikecam Umat Kristen di Arab

Beberapa jam setelah pernyataan Kedubes AS, koalisi mengatakan enam drones bermuatan bom yang diterbangkan pemberontak menuju Arab Saudi telah dicegat, menurut laporan Saudi Press Agency.

Akan tetapi tidak disebutkan apa atau di mana target drones tersebut.

Pemberontak meluncurkan drones "secara sengaja dan sistematis untuk menargetkan warga sipil" di kerajaan, kata juru bicara koalisi Turki Al Maliki dikutip dari AFP.

Koalisi juga kemudian mencegat rudal balistik pemberontak yang menargetkan kota Jizan, kota Najran, dan kota Khamis Mushait, lapor stasiun tv pemerintah.

Baca juga: Koma 15 Tahun, Pangeran Arab Saudi Ini Berhasil Gerakkan Jari Tangan

Dua target lainnya dapat dihancurkan di udara, tambah laporan itu.

Yaman mengalami perang saudara antara pemberontak Houthi yang menduduki ibu kota Sanaa, dengan pemerintah yang diakui secara internasional serta didukung koalisi pimpinan Saudi.

Serangan itu terjadi di tengah pertempuran sengit dalam beberapa bulan terakhir, saat Houthi coba menguasai provinsi Marib yang kaya minyak.

Baca juga: Jusuf Kalla Tiba di Arab Saudi Bahas Tindak Lanjut Pembangunan Museum Internasional

Wilayah itu juga merupakan benteng terakhir pemerintah Yaman di utara, yang berlokasi 120 kilometer di timur Sanaa.

Arab Saudi berulang kali menuduh Iran memasok senjata canggih ke Houthi, tapi tuduhan itu terus dibantah oleh Teheran.

Koalisi yang didukung kekuatan Barat termasuk AS, turun tangan untuk mendukung pemerintah Yaman pada 2015 setelah Houthi merebut Sanaa. Namun pasukan koalisi masih kesulitan menggulingkan kekuasaan pemberontak.

Sejak perang saudara Yaman pecah, puluhan rinu orang yang sebagian warga sipil tewas dan jutaan orang mengungsi. PBB menggambarkannya sebagai bencana kemanusiaan terburuk di dunia.

Baca juga: Rayakan 2.000 Hari Lawan Koalisi Arab Saudi, Houthi Pamer Uang dan Makanan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com