Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Bulan Perang Nagorno-Karabakah, Apa Saja yang Sudah Terjadi?

Kompas.com - 27/10/2020, 22:57 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

PARIS, KOMPAS.com - Pada Selasa ini (27/10/2020), tepat satu bulan perang antara separatis Armenia dan Azerbaijan di kawasan Nagorno-Karabakah terjadi.

Sudah tiga kali upaya gencatan senjata dilakukan untuk mendinginkan tensi di kawasan sengketa di Kaukasus, namun konflik kembali terjadi.

Baik Armenia dan Azerbaijan saling menuding sudah melanggar perjanjian gencatan senjata, dan memulai baku tembak di Nagorno-Karabakah.

Baca juga: Nagorno-Karabakh Menunggu Perang Berhenti dan Berharap Dapat Bangun Kota Kembali

Seperti diberitakan AFP, berikut merupakan sejumlah perkembangan yang terjadi di antara dua negara bekas pecahan Uni Soviet itu.

Serangan balasan

Azerbaijan dan Armenia saling menyalahkan sebagai pihak yang memulai perang di kawasan Kaukasus itu sejak 27 September lalu.

Separatis dari etnis Armenia merebut Nagorno-Karabakah dari Baku dalam perang 1990-an yang menelan 30.000 jiwa. Sejak saat itu, konflik terus berkecamuk.

Pemerintahan pemberontak menuding Baku sudah mengembom ibu kota mereka, Stepanakert. Sementara Baku mengeklaim mereka melancarkan "serangan balasan" untuk melindungi rakyat.

Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan dan otoritas Nagorno-Karabakah merespons tindakan itu dengan mengumumkan darurat perang.

Mereka juga menggelar mobilisasi militer, yang direspons Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev juga dengan mencanangkan darurat perang.

Baca juga: Erdogan Beberkan Alasan Turki Dukung Azerbaijan di Perang Nagorno-Karabakh

"Bahan bakar untuk api"

Sehari setelah konflik terjadi, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyerukan kepada Yerevan supaya mengakhiri "pendudukan" di Karabakah.

Keesokan harinya, Yerevan menyatakan bahwa jet tempur F-16 milik militer Turki terbang dari Azerbaijan dan menghancurkan pesawat mereka.

Ankara jelas membantah klaim itu. Rusia, yang merupakan sekutu Armenia, mendesak Turki untuk "tak memberi bensin ke api" dengan mendukung manuver Baku.

Sementara Dewan Keamanan PBB menyerukan kepada kedua kubu untuk berhenti berperang dan mendinginkan situasi di Nagorno-Karabakah.

Baca juga: Turki Bantah Kerahkan Pasukan Suriah untuk Azerbaijan Perang di Nagorno-Karabakh

Tentara Armenia memegang senapan mesin Kalashnikov dan mengarahkannya ke pos-pos Azerbaijan, dari parit di garis depan pada Rabu (21/10/2020).AP PHOTO Tentara Armenia memegang senapan mesin Kalashnikov dan mengarahkannya ke pos-pos Azerbaijan, dari parit di garis depan pada Rabu (21/10/2020).

Kekhawatiran akan konflik regional

Pada 30 September, Rusia menyatakan bahwa jet tempur yang bersal dari Libya dan Suriah diterbangkan ke kawasan Nagorno-Karabakah.

Presiden Aliyev bersumpah bahwa pasukan Azerbaijan akan terus melancarkan serangan hingga Yerevan angkat kaki dari daerah sengketa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com