Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Kali Pertama Presiden Mundur, Ini 6 Kudeta Lainnya di Kirgistan

Kompas.com - 16/10/2020, 17:15 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

BISHKEK, KOMPAS.com - Mundurnya Sooronbay Jeenbekov bukan pertama kalinya peristiwa presiden meletakkan jabatannya di Kirgistan. Setidaknya sudah ada 6 kudeta lain yang terjadi di sana dalam 15 tahun terakhir.

Jeenbekov mundur pada Kamis (15/10/2020) setelah terjadi kerusuhan selama 10 hari atas sengketa hasil pemilihan parlemen.

Berikut adalah ringkasan dari beberapa krisis dan revolusi di negara Asia Tengah itu selama 15 tahun terakhir, yang dilansir dari AFP.

Baca juga: HIndari Pertumpahan Darah, Presiden Kirgistan Mengundurkan Diri

1. 2005: Revolusi Tulip

Pada 24 Maret 2005 ribuan orang yang memprotes hasil pemilu dan korupsi menyerbu markas besar pemerintah, membuat Presiden Askar Akayev yang telah berkuasa 15 tahun melarikan diri.

Akayev yang merupakan pemimpin pertama setelah Kirgistan merdeka dari Uni Soviet, dituduh mengatur pemilu dan mengisi parlemen dengan anggota keluarga serta loyalis.

Empat bulan kemudian salah satu pemimpin pemberontakan, Kurmanbek Bakiyev, terpilih sebagai presiden dengan 90 persen suara.

Istilah "Revolusi Tulip" digunakan oleh Akayev sendiri dalam pidato yang memperingatkan bahwa tidak boleh ada "revolusi warna" di Kirgistan, seperti yang terjadi di negara-negara bekas blok Soviet lainnya.

Baca juga: Presiden Kirgizstan Rela Mundur demi Redakan Kisruh Demo Pemilu

2. 2010: Rezim yang digulingkan

Pada 2010 penerus Akayev, Bakiyev, melarikan diri ke Belarus setelah protes jalanan yang berkecamuk sampai berdarah-darah intuk menggulingkan pemerintahannya dan menyebabkan hampir 100 orang tewas.

Pada 7 April ribuan pengunjuk rasa memaksa masuk ke kantor presiden, sebelum mengambil kendali markas besar televisi dan menyerang parlemen. Mereka juga membakar kantor kejaksaan.

Rumah Bakiyev digeledah dan dibakar setelah dia melarikan diri ke kampung halamannya, Jalal Abad.

Presiden Kirgistan Sooronbay Jeenbekov (kanan) ketika menerima pelantikan Perdana Menteri Sadyr Japarov. Jeenbekov kemudian memutuskan mengundurkan diri setelah mendapatkan demo dari rakyatnya, dan mengaku ingin menghindari pertumpahan darah.KYRGYZSTAN PRESIDENCY PRESS OFFICE via BBC Presiden Kirgistan Sooronbay Jeenbekov (kanan) ketika menerima pelantikan Perdana Menteri Sadyr Japarov. Jeenbekov kemudian memutuskan mengundurkan diri setelah mendapatkan demo dari rakyatnya, dan mengaku ingin menghindari pertumpahan darah.
Setelah mencoba mengumpulkan pendukungnya di selatan, Bakiyev akhirnya mengundurkan diri dan kabur. Dia dijatuhi hukuman in absentia bersama adik laki-lakinya yang dipenjara seumur hidup pada 2014 karena kekerasan terhadap para demonstran.

Baca juga: Pemilu Kirgizstan Kacau dan Ricuh, Akankah Berujung Revolusi?

3. 2010: Kekerasan antaretnis

Pada Juni 2010 kekerasan mematikan antaretnis Uzbek dan Kirgis pecah di kota-kota utama di selatan yakni Osh dan Jalal Abad.

Sekitaran Uzbekistan dibakar dan mereka juga diserang senjata berat, sementara sebagian besar zona Kirgis selamat.

Selama empat hari hampir 500 orang tewas dan sekitar 400.000 mengungsi, dengan banyak pengungsi menuju ke negara tetangga, Uzbekistan.

Secara historis hubungan panas antara Uzbek dan Kirgistan dipicu oleh kebencian atas cengkeraman perdagangan minoritas Uzbek.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Global
Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu Agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu Agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Global
Penikaman di China oleh Seorang Pria, 8 Orang Tewas

Penikaman di China oleh Seorang Pria, 8 Orang Tewas

Global
Imbas Perang di Gaza, Otoritas Palestina Berisiko Alami Keruntuhan Keuangan

Imbas Perang di Gaza, Otoritas Palestina Berisiko Alami Keruntuhan Keuangan

Global
Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Global
China Mulai Latihan Perang di Sekitar Taiwan, Uji Kemampuan Rebut Kekuasaan

China Mulai Latihan Perang di Sekitar Taiwan, Uji Kemampuan Rebut Kekuasaan

Global
Motif Penembakan PM Slovakia Akhirnya Terungkap

Motif Penembakan PM Slovakia Akhirnya Terungkap

Global
Implikasi Geopolitik Timur Tengah Pasca-Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Implikasi Geopolitik Timur Tengah Pasca-Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Global
Kebakaran di Apartemen Hanoi, 14 Orang Tewas

Kebakaran di Apartemen Hanoi, 14 Orang Tewas

Global
Putri Remajanya Marah, Ayah Ini Berlutut Minta Maaf Tak Mampu Belikan iPhone

Putri Remajanya Marah, Ayah Ini Berlutut Minta Maaf Tak Mampu Belikan iPhone

Global
Rangkuman Hari Ke-820 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Izinkan Penyitaan Aset AS | Polandia dan Yunani Serukan UE Ciptakan Perisai Pertahanan Udara

Rangkuman Hari Ke-820 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Izinkan Penyitaan Aset AS | Polandia dan Yunani Serukan UE Ciptakan Perisai Pertahanan Udara

Global
Saat Ratusan Ribu Orang Antar Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Tempat Peristirahatan Terakhirnya...

Saat Ratusan Ribu Orang Antar Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Tempat Peristirahatan Terakhirnya...

Global
Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Global
Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Global
[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com